Bursa Inovasi Desa Resmi di Buka

  • 12 Aug
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Purworejo – Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM membuka secara resmi Bursa Inovasi dan Grabag Gayeng Ekspo Spektakuler (BIGGEST) yang digelar di halaman Kantor Kecamatan Grabag, Rabu (7/8). Bursa Inovasi Desa 2019 yang dipadu dengan gelaran expo tersebut akan berlangsung selama tiga hari hingga Jum’at (9/8).

Turut mendampingi bupati, Kepala Dinpermasdes Agus Ari Setiyadi Ssos, Kabag Humas dan Protoko Setda Bambang Gatot Seno Aji SE MM, Camat Grabag Achmad Zaenudin serta Fokopimcam Grabag.

Dalam sambutannya bupati mengatakan bahwa penggunaan nama yang keren dan menjual akan sangat mendongkrak nilai sebuah barang. Banyak barang yang jika dinamai menggunakan nama lokal kurang menjual, tapi saat ditempeli nama yang berbahasa asing akan sangat menjual.

“Kita memiliki ayam goreng, tapi kalau namanya disebut dengan fried chicken harganya jadi melambung. Air putih juga seperti itu, kalau tidak ada labelnya harganya murah bahkan gratis. Tapi kalau pakai merek harganya bisa melebihi harga bensin,” kata Bupati.

Menurutnya, menggunakan bahasa asing dalam menamai sebuah produk merupakan hal yang sah karena untuk mendongkrak nilai jual barang. Hal itu selaras dengan era sekarang yang sudah melaju dengan ungkapan globalisasi.

“Adanya upaya untuk mengubah itu, sudah bagus karena kita sudah mulai bisa mengikuti era global,” imbuh Bupati.

Wilayah yang ada di Kecamatan Grabag, menurut Bupati, menjadi bagian dari dunia. Bisa disebut jika desa-desa di Grabag bukanlah termasuk desa yang terpencil. Grabag ini adalah salah satu wilayah di empat kecamatan yang akan dikembangkan sebagai daerah perbatasan

Apalagi warga sudah melakukan banyak langkah untuk menunjukkan inovasi yang dilakukan. “Dengan inovasi akan banyak hal baru yang bersentuhan dengan teknologi dan memberikan kemanfaatan bagi warga. Ini sangat menarik,” tambahnya.

Lebih jauh Bupati menambahkan, jika dahulu petani saat memisah padi dan jerami dengan jalan diinjak-injak. Namun sekarang tidak perlu lagi, karena ada teknlogi baru. Walaupun masih sederhana tapi bisa membantu kerja petani dan mempercepat waktunya.

“Adanya inovasi memang akan mendorong kita untuk lebih maju,” tambahnya.

Camat Grabag Achmad Zaenudin mengatakan jika BIGGEST menjadi bentuk unjuk kerja desa di Kecamatan Grabag untuk menyongsong Romansa Purworejo 2020. Dia melihat jika program dari Bupati itu amat menarik karena akan mengungkit perkembangan kawasan selatan Purworejo.

“Ini bukanlah kegiatan yang sekali ini diselenggarakan dan akan selesai begitu saja. Kami akan menggelarnya rutin setiap tahun dan dilakukan evaluasi untuk perbaikan,” kata Jaenudin.

Meskipun tidak ada lagi anggaran dari Kemendes, namun pihaknya berkomitmen untuk tetap menyelenggarakan karena menjadi ajang pameran produk UMKM serta hasil inovasi yang dilakukan oleh warga Grabag.

“Kami harapkan kegiatan kecil yang kami lakukan ini bisa mendorong atau mendukung langkah Purworejo yang lebih besar,” tambahnya.

Zaenudin yakin jika dari kegiatan itu akan mendorong roda perubahan di desa terus bergera di banyak aspek untuk menjadikan desa yang makin maju, mandiri dan masyarakat yang lebih sejahtera.

Berita Terkait