Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Srinuk dan Srinar, Ikon Terbaru Klaten Siap Rilis di Pasaran
- 28 Jun
- ikp
- No Comments

KLATEN – Harapan para petani Klaten untuk bisa menanam padi unggul terbaru segera terwujud. Varietas baru padi Rojolele hasil kerjasama riset antara Pemerintah Kabupaten Klaten dan Badan Tenaga Nuklir (Batan) Republik Indonesia telah dinyatakan lulus uji dalam sidang pelepasan varietas tanaman pangan oleh Dirjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI, di Jakarta, Kamis lalu. Tak lama lagi, padi ini akan segera rilis di pasar dalam negeri.
Kepala Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) RI, Totti Tjiptosumirat, menjelaskan, sejak tahun 2013 Batan bersama Pemkab Klaten telah melakukan riset terhadap tiga calon varietas baru Rojolele, yakni A.10 (Srinuk), A 82.1 (Srinar) dan A 106.1(Sriten). Dari ketiganya, hanya dua yang lolos sidang pelepasan.
“menyampaikan ada tiga calon varietas hasil risert yang dilakukan di Klaten sejak 2013.
“Dari hasil sidang pelepasan varietas tanaman pangan oleh Kementerian Pertanian hanya merekomendasi dua dari tiga yang diusulkan yaitu calon varietas A.10 (Srinuk) dan A.82.1 (Srinar),” jelas Totti (26/6/2019).
Varietas benih Rojolele hasil riset pemuliaan itu memiliki beberapa keunggulan, menurut Totti, utamanya adalah lebih tahan hama daripada varietas lama. Padi ini juga hanya membutuhkan 105 hari untuk bisa memasuki masa panen, sementara benih Rojolele yang lama baru dapat dipanen setelah 160 hari. Selain itu, ukuran tinggi batang padi Srinuk dan Srinar hanya 110 cm, lebih pendek 45 cm dari varietas lama, sehingga lebih tahan roboh.
Keunggulan Srinuk dan Srinar ini dipuji langsung oleh Bupati Klaten, Sri Mulyani, yang menghadiri sidang pelepasan tersebut. Ia berharap padi Rojolele yang sempat menjadi ikon legendaris Klaten ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani Klaten karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi
“Padi Rojolele merupakan padi yang menjadi ikon dan melegenda di Kabupaten Klaten yang memiliki ciri khas pulen dan wangi. Adanya varietas baru ini diharapkan meningkatkan minat masyarakat untuk kembali bergairah menanam padi karena masa tanamnya lebih pendek setara dengan jenis padi di pasaran umum seperti IR 64 dan C4,” ujar Sri.
Ditambahkan, Pemkab Klaten segera melakukan langkah-langkah strategis untuk menjadikan Srinuk dan Srinar ini melegenda. Tahapan yang harus dilalui antara lain peluncuran resmi, perbanyakan benih, penanaman serentak dan pembentukan kelembagaan manajemen produksi, pengelolaan, dan pemasaran dari hulu hingga ke hilir. Bahkan, demi mengenalkan ikon baru ini, Sri Mulyani akan mewajibkan kepada setiap PNS Klaten untuk mengonsumsi Rojolele dalam kesehariannya.
Penulis : Joko Priyono Diskominfo Klaten
Editor : Tn, Diskominfo Jateng