15 Kelompok Tani Mendapatkan Kendaraan Roda Tiga

  • 28 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BOYOLALI –Sebagai salah satu wujud perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali terhadap para petani perkebunan di Kota Susu, diberikan sejumlah fasilitasi pengelolaan hasil pasca panen. Fasilitas tersebut berupa sarana angkutan komoditas perkebunan yakni kendaraan roda tiga yang dibagikan kepada 15 kelompok tani yang ada di Kabupaten Boyolali.

Dijelaskan Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto bahwa pemberian kendaraan roda tiga tersebut sebagai salah satu upaya Pemkab Boyolali untuk mendukung petani saat paska panen perkebunan.”Ini semua untuk mendukung paska panen petani perkebunan, yang meliputi daerah Selo, Cepogo, Musuk, Ampel, Andong dan Kemusu. Mudah mudahan untuk kegiatan perkebunan khususnya petani perkebunan bisa sejahtera,” terangnya saat ditemui di kantornya, pada Rabu (27/3).

Untuk Kecamatan Selo, terdapat lima kelompok tani yang mendapatkan bantuan alat perkebunan, Kecamatan Musuk terdapat empat kelompok tani. Kecamatan Ampel dan Kecamatan Andong, masing masing dua kelompok tani di kedua kecamatan tersebut. Serta masing masing terdapat satu kelompok tani yang mendapatkan bantuan di Kecamatan Cepogo dan Kecamatan Kemusu.

Untuk mendapatkan bantuan kendaraan roda tiga tersebut, pihaknya menyebutkan bahwa para petani terpilih tersebut telah memenuhi syarat teknis dan administrasi. Pemenuhan syarat tersebut diajukan oleh kelompok tani melalui proposal ke Dipertan Kabupaten Boyolali, sehingga pemberian bantuan dari APBD tersebut dapat sesuai prosedur yang berlaku.”Kendaraan roda tiga ini kita beli dengan dana APBD, satu unitnya sebesar Rp 27 juta,” jelasnya.

Petani kopi dan cengkeh asal Kecamatan Ampel, Sutrisno mengaku senang dengan pemberian bantuan perkebunan roda tiga. Melalui proposal yang diajukan pada Akhir Tahun 2018 ini diharapkan dapat lebih mensejahterakan petani yang ada di Kabupaten Boyolali.”Yang nantinya akan saya gunakan untuk menunjang paska panen dari perkebunan,” ungkap anggota Kelompok Tani Dewi Sri Ampel.

Berita Terkait