Halaqah Kebangsaan, Santri Diminta Lawan Hoaks

  • 17 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA INFO – Halaqah Kebangsaan yang digelar oleh Forum Komunikasi Santri dengan Kementerian Kominfo RI di Purbalingga, Sabtu (16/3) diharapkan dapat mempengaruhi para santri untuk melawan hoaks. Para santri yang merupakan bagian dari generasi milenial sangat mudah terpapar oleh semua informasi yang beredar dari berbagai sumber terutama di media sosial.

Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Gun Gun Siswadi pada saat Halaqah Kebangsaan mengatakan informasi di medsos ada yang benar dan ada pula yang mengandung hoaks. Para santri harus paham dalam memilah dan memilih informasi. Para santri diharapkan dapat menangkal hoaks dengan menebarkan informasi positif di media sosial.”Penyebaran hoaks sudah darurat. Untuk menangkalnya jadi tugas semua pihak. Termasuk para santri, ustadz dan dai di sini,” katanya.

Lebih lanjut, para santri juga perlu menambah khazanah ilmu pengetahuan dengan membaca informasi dari media mainstream sebagai pembanding. Sehingga, sebelum informasi yang mereka dapat dan didistribusikan, mereka tahu apakah itu hoaks atau bukan.

Anggota Komisi I DPR RI, Taufiq R Abdullah mengatakan, semua komponen bangsa harus peduli dengan fenomena hoaks yang efeknya luar biasa. Hoaks bisa menimbulkan perpecahan dan sikap yang tidak disadari seseorang itu terlibat dari penyebar hoaks.

Lebih lanjut, hoaks sekarang keluar dari mulut orang-orang baik yang mempercayai hal itu sebuah kebenaran. Apa lagi teorinya, bila informasi itu entah salah atau benar, jika terus diserukan secara sistematis akan berubah menjadi seolah-olah kebenaran atau kenyataan.

Santri sebagai bagian dari komponen bangsa dan mayoritas, diharapkan jangan sampai terpengaruh hoaks, dan membekali diri untuk menangkal serta bisa memilah. Santri juga memiliki banyak sarana untuk menyampaikan pesan entah lewat pengajian, komunitas doa dan lainnya.”Santri dalam melakukan apapun ada dasar keagamaan. Jadi apa yang disampaikan oleh santri bisa dipercaya karena mereka sudah melekat dengan masyarakat,” katanya.

Berita Terkait