OHANA BERI KURSI RODA KEPADA 4 ANAK PENYANDANG DISABILTAS

  • 31 May
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

MAGELANG-Sebanyak empat anak dengan kedisabilitasan menerima bantuan kursi roda dari OHANA (Perkumpulan Organisasi Harapan Nusantara), yang menjalin kerjasama dengan Global Mobility dan Kedutaan Besar Australia. Bantuan ini difaslitasi oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Magelang.

OHANA saat ini sedang melaksanakan program yang berkaitan dengan advokasi sistem layanan kursi roda yang adaptif, besama Global Mobility dan Kedutaan Besar Australia. Upaya tersebut juga turut melibatkan sejumlah komunitas penyandang disabilitas, yang terdapat di Kota magelang dan sekitarnya.

Kepala Dinas Sosial Kota Magelang, Hardi Siswantono mengatakan, keempat anak yang mendapat bantuan kursi roda tersebut yakni Raditya Pratama (8), warga Sampangan Jurangombo Utara, Dhavin Immanuel Pratama Ena (7) warga Karanggading, Rejowinangun Selatan, Nazwa Alea Putri Feriana (9) warga Kluyon, Kramat Utara, serta Steven Albi Dedika Putra (8) warga Jambon, Kelurahan Cacaban.

“Alat bantu merupakan sarana penunjang seorang disabilitas, dalam melaksanakan fungsi sosialnya. Pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas merupakan wujud kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang untuk  meningaktkan kesejahteraan masyarakat,” katanya, Selasa (30/5).

Hardi mengemukakan, pelayanan tersebut merupakan salah satu upaya Dinas Sosial dalam mengakses sistem sejumlah sumber dana, yang dapat menyalurkan bantuannya kepada para penyandang disabilitas. Selain itu pihaknya juga mengusulkan bantuan barang atau alat bantu melalui bantuan sosial yang berasal dari APBD.

“Bantuan yang dananya bersumber dari APBD juga ada, biasanya kami bagikan setiap momentum, atau perayaaan tertentu, seperti saat hari jadi Kota Magelang beberapa waktu lalu, atau saat peringatan hari kemerdekaan,” jelasnya.

Karena itu, imbuhnya, dalam setiap bulan, pihaknya tidak mematok target, terkait berapa jumlah bantuan, khususnya dengan wujud alat bantu, yang harus disalurkan kepada para penyandang disabilitas. Sebab, hal tersebut dipengaruhi juga oleh laporan dari pihak kelurahan, yang turun langsung untuk mendata jumlah anak dengan kedisabilitasan.

“Karena yang mendata adalah kelurahan. Tapi, tidak menutup kemungkinan, masyarakat umum bisa melaporkan pada kami kalau ada kerabat atau tetangganya, yang menyandang disabilitas, supaya bisa mendapat bantuan dari Dinas Sosial,” pungkasnya.

Berita Terkait