PKK Itu Asyik, Bukan Hanya Arisan

  • 28 Feb
  • ikp
  • No Comments

Demak – Minimnya ketertarikan menjadi kader PKK, khususnya yang berusia muda, kembali mendapat sorotan Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo. Saat bertemu dengan para pengurus TP PKK di Gedung TPHI Kabupaten Demak, Rabu (27/2/2019), dia meminta agar TP PKK terus menyosialisasikan asyiknya berkegiatan di PKK.

“Kenalkan bareng-bareng kalau PKK itu asyik lho. Jangan ada imej PKK itu arisan. Arisan hanya untuk penarik. Isinya ya pelaksanaan 10 Program PKK,” tegasnya pada acara Sosialisasi Kepatuhan Pembayaran Pajak Kendaraan Bersama.

Atikoh menambahkan, di era digital seperti sekarang, kader PKK dan seluruh perempuan mesti menguasai teknologi informasi, setidaknya bisa menggunakan internet. Apalagi tak sedikit anak yang gemar menggunakan gawai.

“Makanya, pola asuh berbasis kasih sayang itu mutlak. Komunikasi dengan keluarga ditambah, ideologi diperkuat, agama diperdalam. ini juga salah satu tugas PKK,” bebernya.

Penggerakan ekonomi keluarga untuk membantu pengentasan kemiskinan, imbuh Atikoh, juga dilakukan PKK. Karenanya, pengembangan UP2K terus dilakukan.

Lahan pekarangan pun, menjadi perhatian PKK melalui kegiatan Hatinya PKK, yakni halaman asri, teratur, indah, dan nyaman bersama PKK. Meski lahan sempit, tetap bisa dioptimalkan, setidaknya untuk kedaulatan di tingkat keluarga.

“Di sini jambu, belimbing, sangat potensial. Protein hewani juga bisa dengan di atas tanaman, bawahnya kolam ikan. Pola makan B2SA (beragam, bergizi, seimbang dan aman), kalau dulu empat sehat lima sempurna yang tidak memperhatikan komposisi, tapi dengan B2SA ada standarnya. Ini juga harus disosialisasikan,” terang ibu satu anak ini.

Di bidang kesehatan, ujarnya, PKK juga ambil bagian untuk penanganan penyakit, terutama degeneratif yang belakangan semakin meningkat, seperti jantung, stroke, diabetes, dan lain-lain. Pencegahan stunting pun mesti dikeroyok bersama PKK, mulai memantau 1.000 hari pertama kehidupan, pola asuh sampai dua tahun yang menjadi pondasi kehidupan mendatang.

Ditambahkan, stunting bisa menimbulkan efek jangka panjang. Mengurangi konsentrasi, sistem imun kurang optimal, masa dewasa berpotensi penyakit degeneratif. Pola hidup bersih sehat, sanitasi sangat penting dan mempengaruhi stunting pada anak.

“Kalau sistem metabolisme tidak tercukupi, absorbsi makanan tidak optimal, pertumbuhan terhambat yang dampaknya bisa jangka panjang. Makanya, ayo bersama mencegah stunting,” tandas Atikoh. (Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait