Perayaan Hari Jadi Kota Solo ke-274

  • 14 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

SOLO – Dalam waktu dekat ini, Kota Surakarta akan merayakan hari jadi ke-274 pada hari Minggu (17/2). Beberapa agenda kegiatan akan dilaksanakan untuk memeriahkan euforia dari perayaan tersebut. Diantaranya, agenda yang sudah dimulai sejak akhir bulan Januari, yakni Solo Great Sale, yang akan berakhir pada tanggal 28 Februari 2019.

Agenda kegiatan lainnya yang juga dapat dihadiri dan dinikmati oleh masyarakat Surakarta dan sekitarnya, antara lain pagelaran wayang kulit yang berlokasi di Pendhapi Gedhe Balaikota Surakarta pada malam hari, dan juga atraksi seni di Taman Jaya Wijaya, Jebres, pada hari Sabtu (16/2).

Pada tanggal 17 Februari 2019, akan dilaksanakan upacara di Sriwedari, lalu dilanjutkan dengan Festival Jenang Solo. Festival Jenang Solo ini akan menyajikan 17 jenis jenang yang memiliki filosofi masing-masing. Tema yang diangkat dalam festival ini yakni”Pesona Jenang Majemukan” yang berlokasi di Plaza Sriwedari. Selain dapat menikmati jenang yang disajikan, masyarakat juga dapat mengikuti workshop mengolah jenang, atas kerjasama dengan Indonesian Chef Association Surakarta.

Di hari yang sama, masyarakat juga dapat melihat ke galeri sejarah Kota Surakarta di Ndalem Budaya Keratonan. Tujuannya adalah untuk memperlihatkan dan mengenalkan tentang sejarah Kota Surakarta dan budayanya. Setelah itu, pada malam hari, akan dilaksanakan Opera Adeging Kutha Sala yang  diawali dengan Umbul Donga, yakni doa dari 6 agama untuk kemananan dan keselamatan, di halaman Balaikota. “Mengangkat tema “Boyong Kedhaton, Solo Gumregah”, kami tetap dgn tema yang sama tetapi dengan kemasan Solo yang sekarang ini. Jelas akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ada parade gamelan dari lima kecamatan di Surakarta sebagai pengganti dari kirab. Tahun 2019 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak memakai kirab, karena koridor Sudirman sedang dalam masa renovasi dan penataan,” ujar Hasta Gunawan, Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta.

Meskipun tanpa kirab, pertunjukan akan tetap dioptimalkan. Harapannya, masyarakat dapat saling mendukung dan mewarnai hari jadi ke-247 Kota Surakarta. Sehingga, masyarakat juga dapat menguatkan rasa gotong royong, kepedulian antar sesama warga, serta rasa memiliki terhadap Kota Bengawan yang berbudaya ini.

Berita Terkait