Dorong Pendidikan dan Pengamalan Pancasila di Sekolah

  • 04 Feb
  • ikp
  • No Comments

Semarang – Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) Jawa Tengah menyerahkan sejumlah poin rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi Jateng. Poin-poin rekomendasi yang mencakup berbagai bidang tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Jateng.

Poin rekomendasi meliputi sektor sosial, politik, sosial, ekonomi, budaya, hukum, keamanan, dan pertahanan tersebut diserahkan Ketua FPBI Jateng Mardjijono Basri berserta jajarannya kepada Wakil Gubernur JatengĀ  Taj Yasin Maimoen di ruang kerja wakil gubernur, Senin (4/2).

Ketua FPBI Jateng Mardjijono Basri menyampaikan, para pendiri bangsa menyadari, bangsa Indonesia merupakan negara yang majemuk, terdiri dari berbagai suku, agama, adat, istiadat, dan budaya. Dengan keragaman seperti itu, mengharuskan setiap langkah kebijakan negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara diarahkan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan.

Rekomendasi pertama, terangnya, meliputi bidang ideologi. Perlu dipertimbangkan diseminasi tentang nilai-nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, UUD 1945 ditingkatkan dalam sistem pengelolaan lembaga pendidikan.

“Dengan cara memasukkan dalam kurikulum sekolah dasar hingga SMA/ SMK. Dengan demikian, pembangunan karakter termasuk menggelorakan lagu-lagu yang mampu merajut rasa nasionalisme dan kebangsaan,” beber Mardjijono.

Sedangkan rekomendasi bidang politik, lanjut dia, terkait akan berlangsungnya pemilu serentak 2019. Untuk mewujudkan kondusivitas daerah di tengah tensi politik nasional yang meningkat, perlu komunikasi politik yang melibatkan pemerintah, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, organisasi masyarakat.

Untuk sektor ekonomi, pengaruh globalisasi termasuk di bidang ekonomi Jawa Tengah, perlu peningkatan kemampuan sumber daya manusia. Sehingga mampu bekerja sama dan bersaing sebagai bangsa dan warga dunia, dengan tetap berwawasan pada persatuan dan kesatuan nasional

“Rekomendasi bidang sosial, perlu mewujudkan peningkatan kurikulum sosial antarpemeluk agama, suku, dan kelompok-kelompok masyarakat lain, dengan prinsip kebersamaan, kesetaraan, toleransi, dan saling menghormati,” terang Mardjijono.

Menurutnya, tidak kalah penting adalah rekomendasi agama. Terlebih masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama, serta munculnya pemahaman yang keliru dan sempit terhadap ajaran agama. Dengan begitu, perlu diperkuat penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama secara lebih efektif, selalu berkomunikasi dan bekerja sama dengan pemuka agama serta lembaga-lembaga terkait.

“Selain itu juga rekomendasi bidang hukum, budaya, pertahanan, dan keamanan,” katanya.

Senada disampaikan Wakil Ketua Iriyanto, khususnya menyangkut rekomendasi bidang ekonomi. Kemajuan infrastruktur di Jateng yang sangat pesat, termasuk pasca beroperasinya Tol Trans-Jawa yang telah menghubungkan Pulau Jawa. Pemerintah diharapkan memberikan ruang kepada para pelaku UMKM di rest area tol, sehingga berbagai produk masyarakat lokal dapat dinikmati pengguna jalan dari berbagai penjuru nusantara.

“Selain itu, potensi budaya dan wisata Jateng juga tidak kalah menarik dengan provinsi tetangga. Jika dikelola dengan baik, Jateng juga bisa mempunyai objek wisata seperti Jatim Park dan Bromo di Jatim. Kita punya Dieng dan Baturraden yang bisa dikelola seperti Bromo, sehingga mampu menggaet wisatawan dari dalam maupun luar negeri,” harapnya.

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mendukung poin-poin rekomendasi FPBI Jateng. Untuk mewujudkan Jateng sejahtera, rukun, damai, aman, dan berbudaya, Pemprov Jateng selalu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, serta melibatkan masyarakat.

“Pada pilkada serentak beberapa waktu lalu, Jateng mendapat penghargaan sebagai daerah paling kondusif. Maka pada pemilu serentak April 2019 mendatang, kita akan meningkatkan kondusivitas daerah. Terlebih yang namanya pesta demokrasi. Berarti semua harus senang dan bahagia, masyarakat tidak merasa khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” bebernya.

Selain itu, dalam upaya menumbuhkan jiwa patriotik bagi generasi bangsa, pihaknya akan terus mendorong pendidikan pengamalan dan penghayatan Pancasila di berbagai tingkatan pendidikan. Pemprov melalui Dinas Pendidikan akan meningkatkan serta mengembangkan kreativitas menumbuhkan nasionalisme generasi bangsa.

“Untuk sektor ekonomi, terutama terkait pelibatan UMKM di rest area tol, Jateng sudah mengakomodir UMKM membuka usahanya di rest area. Melalui pendampingan BUMN, berbagai produk lokal unggulan sudah bisa didapatkan di rest area. Bahkan Pekalongan yang tidak ada rest area, menyediakan exit tol yang langsung menuju Pasar Setono yang merupakan pusat batik Pekalongan dan sekitarnya,” terang mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah ini.

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait