Bupati Magelang Hadiri Kongres Kebudayaan Indonesi

  • 10 Dec
  • yandip prov jateng
  • No Comments

MUNGKID,– Dalam rangka memajukan kebudayaan baik ditingkat daerah maupun nasional, maka diserahkanlah Pokok-Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPPKD) kepada Presiden Joko Widodo, pada saat Kongres Kebudayaan Indonesia 2018, yang digelar di halaman Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Minggu (9/12/2018).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy, dalam laporannya, menjelaskan bahwa, seluruh peserta Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 yang hadir pada saat ini, semuanya menginginkan kemajuan kebudayaan nasional Indonesia. Sejak dilaksanakan pada tanggal 5 hingga 9 Desember 2018, Kongres Kebudayaan Indonesia dihadiri tidak kurang dari 7000 orang dari seluruh Indonesia.
“Tahun ini merupakan perhelatan ke-100 tahun Kongres Kebudayaan sejak pertama dilaksanakan pada tahun 1918 yaitu di Surakarta. Adapun kegiatan yang sudah dilaksanakan beberapa hari ini antara lain, forum debat publik, kuliah umum, pidato kebudayaan, pertunjukan seni dan budaya, dan pemeran kemajuan kebudayaan,” jelas Muhadjir Effendy.
Muhadjir mengatakan, kegiatan ini adalah yang pertama kali Kongres Kebudayaan dilaksanakan dengan format yang berbeda sebagai bentuk ekspresi para budayawan, dan pegiat budaya dalam mengungkapkan pokok-pokok pikirannya.
Berdasarkan instruksi dari Presiden kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyusun strategi kebudayaan dengan mengacu pada Trisakti. Yakni dengan memperhatikan bagaimana azas berdaulat dalam berpolitik, mandiri dalam ekonomi, dan kepribadian dalam kebudayaan yang menjadi ruh dalam permulaan kebudayaan nasional.
“Pada hari ini kami telah memenuhi instruksi Pak Presiden, dan nanti wakil dari budayawan akan menyerahkan naskah Strategi Kebudayaan Nasional Republik Indonesia,” kata Muhadjir.
Strategi kebudayaan sendiri juga diharapkan dapat menghimpun masukan dari berbagai sektor dengan melibatkan segenap pemangku kepentingan dan kebudayaan.
“Saya harap strategi kebudayaan akan dapat menjalankan fungsinya sebagai sebuah dokumen kemajuan kebudayaan nasional hingga 20 tahun kedepan” ujar Muhadjir.
Presiden Joko Widodo yang hadir secara langsung pada Kongres Kebudayaan 2018, dalam sambutannya menuturkan bahwa inti dari sebuah kebudayaan adalah kegembiraan. Namun demikian, dalam menghadapi perkembangan dunia yang semakin kompleks dan serbuan budaya lain yang masuk ke negara Indonesia yang semakin tinggi, maka masyarakat harus tetap aktif untuk selalu melestarikan kebudayaan asli nusantara.
“Saya yakin cara kita bermasyarakat, cara kita memecahkan masalah pasti punya kekhasan dibanding bangsa-bangsa lain. Saya juga yakin kebudayaan dan ilmu pengetahuan kita merupakan karya dari sejarah panjang bangsa Indonesia. Oleh karena itu, mengakar kuat kebudayaan Indonesia adalah yang utama. Saya sering miris melihat kebudayaan ini, namun budaya kita sangat kuat dalam ke Indonesiaan kita,”ujar Joko Widodo.
Menurut Joko Widodo, bangsa Indonesia semakin lama akan semakin tinggi untuk bersentuhan dengan bangsa-bangsa lain. Perkembangan teknologi transportasi telah memungkinkan orang untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dengan cara yang sangat mudah dan cepat.
Perkembangan teknologi informasi juga memungkinkan mobilitas angka, mobilitas kata, mobilitas gambar, dan video semakin mudah untuk diakses. Venomena ini pada akhirnya juga berdampak pada mobilitas budaya semakin padat dan kompleks, baik itu interaksi antar kelompok, maupun antar bangsa.
“Tetapi yang paling penting menurut saya adalah budaya masyarakat bawah untuk bekerja keras meraih kesejahteraan dan kemajuan. Menghadapi kompleksitas kebudayaan tersebut, kita harus menjaga peradaban budaya kita sendiri meskipun kita juga harus berinteraksi dengan bangsa lain,” kata Joko Widodo.
Dalam hal ini, Bupati Magelang, Zaenal Arifin, yang juga hadir dalam acara Kongres Kebudayaan Indonesia 2018, mengatakan, Kongres Kebudayaan tersebut merupakan sesuatu yang luar biasa, yang mengingatkan kembali kepada kita semua akan sebuah sejarah bangsa.
“Ditengah-tengah arus globalisasi yang sangat besar ini, hanya budaya kitalah yang dapat menangkal itu semua. Semuanya harus dapat kembali pada jati diri bangsa kita untuk tetap menjaga agar tidak terkikis oleh budaya-budaya asing. Maka hari Kongres Kebudayaan Nasional ini menjadi sesuatu yang sangat penting bagi kita bersama untuk menjaga, melestarikan budaya-budaya kita yang adi luhung yang sudah diwariskan oleh para leluhur kita,” pungkas Zaenal.***) Widodo Anwari Humas dan Protokol Setda Kabupaten Magelang. 

Berita Terkait