Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Potensial, IKM Garmen di Purbalingga Butuh Pengembangan
- 16 Nov
- yandip prov jateng
- No Comments

PURBALINGGA, INFO – Industri Kecil Menengah (IKM) Garmen di Kabupaten Purbalingga termasuk salah satu industri yang potensial. Oleh karena itu masih perlu didukung terkait pengembangannya di Kabupaten Purbalingga.
Asisten Sekda Bidang Ekonomi dan Pengembangan, Widiyono mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga mempunyai komitmen tinggi dalam mengembangkan IKM di Kabupaten Purbalingga. Pengembangan IKM di Kabupaten Purbalingga dapat memperkuat perekonomian daerah melalui pengembangan sumber daya lokal.
“Hal ini tentunya sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Purbalingga terutama visi yang kelima,” kata Widiyono saat membuka acara Sosialisasi Peningkatan Industri Garmen Kabupaten Purbalingga di Aula Kantor Kecamatan Rembang, Kamis (15/11).
Saat ini sentra IKM Garmen di Kabupaten Purbalingga sudah ada di beberapa kecamatan yakni Kecamatan Rembang, Purbalingga, Karanganyar, Bukateja dan Kaligondang. Dalam beberapa tahun belakangan ini, menurutnya banyak orang yang mulai meninggalkan industri garmen di Bandung dan Jabodetabek ke wilayah Jawa Tengah.
“Namun demikian, baru ada satu industry garmen di Purbalingga, kami berharap Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta yanga berhubungan dengan perusahaan tekstil dan garmen dapat menginformasikan Kabupaten Purbalingga sebagai lokasi industri yang tepat,” ujarnya.
Ia menjelaskan ada beberapa pertimbangan dimana Kabupaten Purbalingga sebagai lokasi industry yang tepat terkait tekstil dan garmen. Purbalingga merupakan kabupaten pro investasi, dengan proses perijinan cepat dan iklim investasi yang kondusif.
“jumlah tenaga kerja masih tersedia cukup banyak, terutama tenaga kerja laki-laki,” imbuh Widiyono.
Ia melanjutkan, dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Purbalingga saat ini terdapat kawasan peruntukan industri seluas 385 Ha. Dan dalam revisi RTRW yang masih dalam proses pembahasan akan disediakan kawasan peruntukan industri sekitar 900 Ha.
“Kemudian pengembangan industri gaarmen di Kabupaten Purbalingga didukung dengan adanya infrastruktur industri yang baik, selanjutnya adanya dua pelabuhan terdekat, akan dibangunnya bandara di Kabupaten Purbalingga dan pembangunan tol trans jawa salah satunya exit tol Pemalang yang dekat dengan Purbalingga,” tambahnya.
Ia berharap BDI Jakarta dapat bekerjasama dengan perusahaan garmen yang ada di Purbalingga. Sehingga tenaga kerja Purbalingga yang sudah terlatih dapat bekerja di Purbalingga.
“Dengan adanya kerjasama itu juga nantinya akan tumbuh wirausaha baru di Purbalingga sehingga menambah pelaku IKM garmen dan memperkuat sentra IKM Garmen di Purbalingga,” pungkas Widiyono. (PI-7)