Pemkab Setuju Dengan Visi MG Membranding Purworejo Sebagai Kota Pejuang

  • 12 Nov
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Purworejo-Ribuan masyarakat antusias mengikuti kegiatan Napak Tilas Perjuangan Tentara Pelajar (NTPTP) 2018 yang digelar oleh alumni SMAN 1 Purworejo atau Paguyuban Muda Ganesha (MG), Minggu (11/11). Sedikitnya 1300 orang mengikuti long march sejauh 20 km dari Taman Makam Pahlawan Desa Wareng Kecamatan Butuh, hingga finis di kawasan Monumen 05 Tahoen Merdeka Alun-alun Purworejo.

“Antusias masyarakat ternyata luar biasa dalam berbagai kegiatan NTPTP. Pada long march hari ini, estimasi kita 1000 peserta, ternyata ada lebih dari 1300 orang ikut. Kita jalan kaki sekitar 4 jam. Jika ditambah personil Marching Band IPDN, total hampir 2000 orang,” kata Dwi Wahyu Atmaji MPA selaku Ketua umum MG yang juga masih menjabat Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).

Pada kegiatan itu juga dilakukan deklarasi Purworejo Kota Pejuang dilakukan oleh Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM. Prosesi deklarasi dilakukan bersama Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Luhur Pambudi Mulyono, Ketua umum MG Dwi Wahyu Atmaji, Ketua Panitia NTPTP Marsekal Muda Gutomo, Dandim 0708 Letkol Inf Muchlis Gasim, perwakilan Forkompinda, serta beberapa tokoh MG.

Purworejo Kota Pejuang diinisiasi oleh MG mengingat banyaknya tokoh pejuang asal Purworejo yang memiliki andil besar terhadap kemerdekaan Indonesia. Antara lain Ahmad Yani, Urip Soemohardjo serta WR Soepratman. MG menilai branding itu penting untuk membangkitkan jiwa patriotisme masyarakat, khususnya generasi muda.

“Peluncuran branding Kota Pejuang hari ini menjadi istimewa karena bertepatan dengan memomentum Hari Pahlawan. Apalagi belum lama ini Pemerintah menetapkan salah satu putra terbaik asal Kabupaten Purworejo, Kasman Singodimedjo, menjadi pahlawan nasional,” terang Dwi Wahyu Atmaji.

Menurutnya, kota pejuang memiliki filosofi agar masyarakat dapat terus termotivasi untuk berjuang memajukan daerah. Adanya branding baru juga tidak akan menggeser branding yang telah ada, seperti Purworejo Berirama, Romansa Purworejo 2020, atau Purworejo Mulyo.

“Mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur itu tidak akan pernah berakhir. Untuk mendukung Romansa Purworejo dan Purworejo Mulyo juga butuh perjuangan, semangat ini yang harus kita angkat. Bangsa-bangsa di dunia yang telah maju sekalipun masih membangun diri dan terus berjuang,” tandasnya.

Lebih lanjut Atmaji mengapresiasi dukungan dari Pemkab Purworejo untuk mewujudkan Kota Pejuang. Pihaknya juga berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung NTPTP hingga peluncuran branding baru.

Bupati Purworejo Agus Bastian memberikan mengapresiasi kepada MG yang telah mampu menggelar event akbar serta menginisiasi Purworejo Kota Pejuang. Dirinya berharap agar NTPTP dapat menjadi agenda rutin tahunan.

“Acara seperti ini baru pertama ada di Purworejo. Tentunya Pemkab sangat menerima dan akan membantu even-even yang akan datang,” kata Bupati.

Dikatakan Bupati, pemkab juga sejalan dengan visi MG untuk membranding Purworejo Kota Pejuang. Hal itu akan ditindaklanjuti dengan menggarap seluruh potensi yang ada, salah satunya akan menyulap bumi perkemahan Puntuk yang telah lama mangkrak menjadi  Hero Park atau taman pahlawan.

“Mari kita berbangga Purworejo sebagai Kota Pejuang. Purworejo layak menjadi kota yang diperjuangkan untuk menjadi kota tujuan wisata dan lebih sejahtera masyarakatnya,” tandasnya.

Apresiasi masyarakat juga tampak saat peserta long march yang mengenakan kostum pejuang melintasi desa-desa yang menjadi rute. Warga di setiap desa bahkan melakukan penyambutan dengan berbagai cara. Semakin semarang ketika pelaksanaan karnaval pejuang mulai SMAN 1 menuju Alun-alun Purworejo yang juga menampilkan aksi akrobatik Marching Band IPDN

Berita Terkait