Forkompinda ‘Blusukan’ Tinjau Kondisi Banjarnegara Wilayah Selatan

  • 11 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BANJARNEGARA –Banjarnegara bagian selatan merupakan daerah pegunungan yang memiliki relief curam, antara lain meliputi wilayah kecamatan Pagedongan, Bawang, Mandirajadan Susukan. Beberapa titik merupakan wilayah yang butuh perhatian khusus. Antara lain di desa-desa pegunungan di Kecamatan Pagedongan dan Kecamatan Bawang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kebumen. Kondisi infrastruktur jalan yang memprihatinkan, juga ancaman kekeringan ketika kemarau panjang sudah lama dikeluhkan warga.

Hal ini mendapat perhatian serius dari Pemkab Banjarnegara. Untuk itulah Bupati Budhi Sarwono mengajak anggota Forkompinda melakukan “touring blusukan” ke wilayah Banjarnegara bagian selatan, Selasa (9/10/2018). Meluncurlah tim yang terdiri dari Bupati, diikuti Kajari, Dandim 0704, Ketua Pengadilan Negeri, juga menyusul Kapolres, Sekda dan beberapa kepala dinas ke wilayah selatan Banjarnegara. Rute yang diambil dari Banjarnegara menuju Pagedongan, Desa Kebutuh Duwur, Kebutuh Jurang, kemudian masuk wilayah perbatasan kebumen, memutar lewat Desa Kebondalem, Duren, Lebakwangi, Wanadri, Majelengka, Masaran dan kembali melalui Jalan Raya Mantrianom.

Komunikasi para petinggi di Banjarnegara itu dilakukan melalui handy talky di mobil mereka, kadang berhenti di satu titik untuk bertemu dengan warga. Dandim 0704 WK Letkol (Inf) Bagas Gunanto ketika memasuki Desa Kebutuhjurang Kecamatan Pagedongan prihatin dengan kondisi jalan di jalur tersebut. “Jalannya seperti sungai kering,” komentarnya. Menanggapi hal ini Bupati Budhi Sarwono menerangkan Pemkab segera menginventarisir untuk agar penanganan jalan yang juga menghubungkan dengaan kabupaten Kebumen tersebut bisa diakomodir di tahun 2019.

“Sayangnya ada beberapa usulan yang belum masuk RPJMD. Ini butuh kegesitan dimulai dari dusun melalui Musrenbangdus, Musrenbangdes, Musrenbang kecamatan hingga tingkat kabupaten. Pihak desa harus lebih intens lagi mencari solusi untuk kemajuan desanya,” kata bupati Budhi Sarwono,” dari pihak pemerintah kabupaten sendiri akan terus berupaya agar jalur tersebut segera dibenahi, karena jelas masyarakat yang rugi.”

Sementara itu Kajari Banjarnegara Niken Retno Widarti juga iba dengan antrian dan deretan ember penampung air di depan rumah-rumah penduduk sepanjang jalan. “Apa seperti ini setiap tahun? Lalu bagaimana mereka mencukupi kebutuhan dasarnya di saat kemarau?”

Menanggapi hal ini Budhi Sarwono mengatakan bahwa kekeringan memang selalu melanda desa-desa di wilayah selatan, seperti Desa Kebutuh Duwur, Kebutuh Jurang di Kecamatan Pagedongan, juga Desa Duren, Kebondalem, Wanadri yang sedang dilalui. “Untuk membantu, kami melalui BPBD juga lembaga lain yang peduli rutin dropping air bersih. Jangka panjangnya kami meminta desa mencari sumber air yang bisa dibawa ke desa, dan memaksimalkan progam Pamsimas.”

“Air bersih sangat diharapkan. Dropping air bersih dari pemeritah sangat membantu saat kekeringan seperti ini,” keluh Sanroji, warga desa Desa Kebutuhjurang yang ditemui di jalan.

Di tempat terpisah, Kapolres Banjarnegara AKBP Nona Pricilia Ohey dan Ketua Pengadilan Rudito Surotopo, SH MH dan Kajari Banjarnegara sangat setuju jika proyek-proyek pembangunan pelaksanaannya dipercepat agar segera dimanfaatkan masyarakat. Anggota Forkompinda juga akan melakukan blusukan-bulusukan berikutnya ke wilayah Banjarnegara yang butuh penanganan segera. (muji pras/dinkominfo_banjarnegara)

Berita Terkait