Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Resiko Bila Melakukan Program Bayi Tabung
- 10 Oct
- yandip prov jateng
- No Comments

Program bayi tabung bukanlah sebuah metode yang sempurna tanpa resiko dan tanpa sisi buruk. Apalagi program ini hanyalah program yang didesain oleh manusia untuk mengatasi berbagai persoalan di dunia. Tentu saja pasti tidaklah tanpa cacat. Bahkan program yang didesain oleh tuhan saja masih memiliki faktor resiko bila dijalankan oleh manusia. tetapi bagaimanapun resiko mengambil program bayi tabung, program ini tetaplah bisa menjadi solusi yang tepat terutama untuk pasangan yang sudah mengidamkan momongan tetapi belum juga dikaruniai momongan.
In vitro fertilization (IVF) atau yang lebih umum dikenal dengan nama bayi tabung merupakan program pembuahan atau mempertemukan sel sperma dan sel telur di luar rahim. Keduanya dipertemukan dalam sebuah tabung. Cara ini bisa menjadi solusi yang tepat bila rahim atau sperma sulit membuahi dalam keadaan normal. Maka bisa mengambil program bayi tabung. Setelah dipertemukan di dalam tabung, maka dalam beberap waktu akan dipindahkan di dalam rahim. Terlihat sempurna, tetapi tetap memiliki resiko.
Resiko Program bayi Tabung
Proses atau program bayi tabung merupakan hasil perkembangan pengetahuan dan teknologi dalam bidang medis. Tetapi tetap memiliki resiko yang cukup fatal. Karena itu ada baiknya pasangan suami istri yang memutuskan untuk menjalani bayi tabung mengetahui atau sebaiknya mempertimbangkanya sebelum benar-benar melakukan prgram ini. ada banyak resiko yang cukup fatal bila mengambil program ini. salah satunya adalah saat proses mengambil sel telur.
Saat melakukan pengambilan sel telur bisa saja terjadi yang namanya infeksi, atau bahkan pendarahan yang bisa saja menyebabkan kerusakan pada bagian usus atau organ tubuh yang lain. selain itu juga ada beberapa resiko lainya, misalnya:
- Resiko yang diakibatkan oleh obat-obatan yang digunakan selama proses menstimulasi ovarium, ini bisa mengakibatkan terjadinya sindrom hiperstimulasi ovarium. Sindrom ini bisa berefek kembung, kram atau nyeri ringan. Bahkan juga bisa mengakibatkan sembelit, penambahan berat badan sampai dengan rasa sakit yang tak tertahankan terutama pada bagian perut. Tentu efek ini berbeda-beda. Efek berat bahkan mengharuskan untuk ditangani rumah sakit
- Risiko keguguran. Embrio yang ditanam dalam rahim juga tidak sepenuhnya tanpa resiko, bisa saja mengalami yang namanya keguguran.
- Karena embrio yang dimasukkan lebih dari satu, biasanya tiga. Maka bisa menyebabkan adanya kehamilan kembar,
- Berikutnya juga bisa menyebabkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Karena itu biasanya saat bayi tabung telah ditanamkan, maka menjaganya benar-benar harus dilakukan. Penjagaan wajib dilakukan secara intensif demi menghindari segala hal yang bisa membahayakan kandungan.
- Kehamilan ektopik atau di luar rahim bisa saja terjadi. Terutama bila rahim tidak sepenuhnya sehat. Karena itu terkadang ada beberapa wanita yang memilih sewa rahim atau menggunakan rahim perempuan lain untuk mengandung embrio hasil penyatuan dari tabung.
- Bayi lahir dengan cacat fisik. sangat mungkin terjadi bila kondisi orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhan janin. Sehingga bisa melahirkan bayi cacat.
- Tak bisa dipungkiri lagi bahwa program bayi tabung bakal menyebabkan yang namanya Stres. Karena menjalani program ini sangat menguras tenaga, emosi dan keuangan. Biaya yang harus dikeluarkan untuk progra, bayi tabung tidaklah murah.