Berdayakan Penyandang Disabilitas

  • 10 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Purworejo-Dalam rangka untuk pemberdayaan dan mendorong kemandirian penyandang disabilitas dilakukan berbagai upaya seperti pelatihan ketrampilan. Setelah diberikan pelatihan pembuatan roti dan kue, penyandang disabilitas dari 10 kecamatan di Purworejo difasilitasi outlet di Dusun Tambahrejo, Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen yang dilaunching.

Peluncuran outlet Makmur Bakery Bagelen yang sekaligus sebagai rumah produksi tersebut dilakukan oleh Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH. Acara sekalikus dirangkai dengan workshop inklusi disabilitas.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Yuli Hastuti, menyampaikan apresiasi kepada PWB yang telah meprakarsai kegiatan pemberdayaan kaum difabel. Pihaknya juga menyampaikan selamat atas dibukanya outlet yang pengelolaannya melibatkan para difabel. Diharapkan outlet ini akan semakin berkembang di masa-masa yang akan datang.

“Kegiatan seperti ini diharapkan bisa menjadi salah satu wahana dalam memotivasi kita semua untuk mewujudkan dan mendorong kesejahteraan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. Kami harapkan ini bisa ditingkatkan lagi, apalagi Kecamatan Bagelen lebih dekat dengan bandara NYIA, bisa menjadi peluang,” katanya.

Wakil Ketua PWB Supriyo menjelaskan, pemberdayaan penyandang disabilitas dengan pemberian pelatihan dan fasilitasi outlet tersebut dilakukan oleh Persaudaraan Warga Bagelen (PWB) bekerjasama dengan Yayasan Yakkum. “Kegiatan bagi warga yang berkebutuhan khusus telah kami lakukan beberapa kali. Peserta 105 orang dari 10 kecamatan, insyaAllah ke depan kami akan menyasar seluruh 16 kecamatan se-Kabupaten Purworejo,” jelasnya.

Dikatakan Priyo, dalam menjalankan usaha produksi aneka kue dan roti, kelompok penyandang disabilitas Makmur Bakery masih banyak menghadapi kendala dan hambatan, yakni membutuhkan sarana prasarana yang mendukung untuk kelancaran produksi. Selain itu juga perlu adanya outlet dengan lokasi yang lebih strategis. “Hasil produksi perlu tempat atau outlet, sementara ini meminjam tempat di Toko Pak Gandung,” imbuhnya.

Salah satu penyandang disabilitas yang juga ketua kelompok Ngudi Makmur Bakery Bagelen, Ruhan, mengungkapkan pelatihan pembuatan kue dan roti sudah dilakukan sejak sekitar bulan Juni lalu. Awalnya memproduksi kue-kue kemudian saat ini lebih banyak ke bakery karena belum banyak produsen bakery di Purworejo. “Harapan kami bisa mandiri, juga bisa memberdayakan teman-teman disabilitas yang belum tersentuh,” katanya.

Berita Terkait