UMP WACANAKAN BANGUN FAKULTAS KEDOKTERAN DI PURBALINGGA

  • 06 Aug
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) DR. H. Syamsuhadi Irsyad, SH, MH berkomitmen mewujudkan keinginan pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Purbalingga agar di kota kelahiran Jenderal Besar Soedirman ini dapat didirikan perguruan tinggi Muhammadiyah. Sinyal komitmen itu tertangkap saat pembukaan dan penerimaan Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah (KKN Mu) Untuk Negeri di komplek Pendapa Dipokusumo Purtbalingga, Jumat (3/8).

Dikatakan Syamsuhadi pihaknya saat ini aktif mengantisipasi upaya pengembangan UMP kedepan, termasuk kemungkinan didirikannya perguruan tinggi di kabupaten Purbalingga yang terkait dengan keberadaan UMP.

“Kami sudah mempunyai tanah di dekat RSUD Purbalingga. Mudah-mudahan Fakultas Kedokteran UMP bisa dibangun disana,” katanya.

Sebelumnya, Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon kembali berharap agar di kabupaten Purbalingga dapat berdiri Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Bahkan kepada Pengurus Pusat Muhammadiyah yang hadir yakni Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Muhammadiyah Prof. DR. Syafri Sairin, Plt Bupati berkomitmen untuk membantu mewujudkan pendirian perguruan tinggi tersebut.

“Pemkab Purbalingga bersedia bekerjasama. Paling tidak kami dapat menghibahkan tanah untuk membangun Universitas Muhammadiyah di Purbalingga,” katanya.

Keinginan adanya peguruan tinggi di Purbalingga, lanjut Tiwi, begitu Wakil Bupati Purbalingga ini biasa disapa, untuk mendukung upaya meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten Purbalingga yang masih belum menggembirakan. IPM Purbalingga, lanjutnya, masih berada pada urutan 27 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

“Indikator IPM itu meliputi kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Dari sektor pendidikan pasti akan meningkat manakala di Purbalingga berdiri Universitas Muhammadiyah. Pasti akan berdampak terhadap IPM,” jelasnya.

Dirinya berharap, komitmen UMP untuk membangun Fakultas Kedokteran di kabupaten Purbalingga dapat segera terealisasi.

 Terkait kegiatan KKN Muhammadiyah di Purbalingga Tiwi berharap para mahasiswa dapat mengatasi masalah kemiskinan di Kabupaten Purbalingga. Pasalnya wilayah tersebut saat ini memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah di wilayah eks karisidenan Banyumas. “Mahasiswa diharapkan  bisa memberikan transfer ilmu dan ketrampilan. Selain itu mampu memberdayakan masyarakat desa agar bisa berperilaku produktif,” harapnya.

Tiwi menyampaikan, rendahnya IPM dilihat dari rendahnya kualitas pendidikan, tingginya angka kemiskinan dan tingginya pengangguran. Pihaknya berharap peran dari perguruan tinggi untuk mengatasi masalah IPM yang rendah di Kabupaten Purbalingga. “Mahasiswa ini adalah intelektual muda yang saat mengikuti KNN diharapkan juga bisa mengatasi berbagai persoalan yang ada,” tandasnya.

Sementara, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMP Dr Suwarno menjelaskan, 684 mahasiswa dari 40 Perguruan Tinggi Muhammadiyah atau Aisyiyah, melaksanakan program KKN Muhammadiyah Untuk Negeri di Kabupaten Purbalingga selama lebih dari sebulan mulai 3 Agustus hingga 6 September 2018.

“Jumlah peserta KKNMu kali ini merupakan yang terbanyak dari sebelumnya. Mereka akan disebar ke 65 desa di Puralingga. Lama kegiatan KKNMu kali ini 32 hari dan pembekalan kali ini dilaksanakan 2 hari yakni hari kamis dan jumat, dan mahasiswa mulai ke lokasi KKN hari jumat sore. Dalam pelaksanaan KKN Muhammdiyah untuk Negeri ini, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menjadi tuan rumah,” jelasnya.

Bersamaan dengan pelaksanaan KKN Mu Untuk Negeri, Universitas Muhammadiyah Purwokerto juga menyelenggarakan KKN Reguler Tematik Pengentasan Kemiskinan yang diikuti 140 mahasiswa sejak 25 Juli hingga 25 Agustus mendatang. (Hr/humas).

Berita Terkait