Sesuaikan dengan Suasana Kebatinan Milineal

  • 17 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Sekretaris Daerah Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP menegaskan, Provinsi Jawa Tengah sebagai Benteng Pancasila jangan hanya sebatas mendeklarasikan secara lisan, melainkan harus mampu menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Yang penting bagaimana kita mengimplementasikan mengamalkan dan menghayati secara utuh dan konsekuen. Jangan hanya ngomong atau menghafalkan Pancasila tapi perilakunya tidak pancasialis, jangan hanya gembar-gembor menolak korupsi dan gratifikasi tetapi yang ngomong malah ketangkap KPK,” ujar Sekda Sri Puryono saat memberi sambutan sekaligus membuka Focus Group Discussion (FGD) Wawasan Kebangsaan di Hotel Pandanaran Semarang, Selasa (17/7).

Sekda menjelaskan, pada 2012, Gubernur Jateng yang saat itu dijabat Bibit Waluyo mendeklarasikan Jateng sebagai provinsi bentengnya Pancasila. Maka sekarang perlu adanya berbagai upaya dari semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat untuk melakukan langkah-langkah nyata atau implementasi pemahaman dan pengalaman Pancasila.

“Saya berharap IKA Lemhanas di Jateng menjadi pelopor dan penggerak bagaimana implementasi dan penghayatan Pancasila, senantiasa menjunjung tinggi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” harapnya.

Sekda yang sekaligus sebagai Ketua Ikatan Keluarga (IKA) Lemhanas
Komisariat Jawa Tengah mengatakan, pihaknya tidak memungkiri nilai-nilai Pancasila pada era sekarang mulai luntur. Karenanya IKA Lemhanas Pusat bekerja sama dengan Kesbangpol, serta Badan Pengamanan Ideologi Pancasila (BPIP) mengadakan FGD guna membahas tentang pemahaman nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan.

Ditambahkan, peserta yang berjumlah sekitar 135 orang tersebut, tidak hanya berasal dari Lemhanas dan Kesbangpol perwakilan dari 35 kabupaten/ kota se-Jateng, melainkan juga perwakilan kepala Dinas Pendidikan dan Forum Rektor se-Jateng. Melalui kegiatan tersebut, para peserta diharapkan bisa menularkan bagaimana implementasi pemahaman dan pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi bangsa sejak dini, terutama para siswa SD sampai perguruan tinggi.

“Sehingga para siswa dapat memahami tentang integritas, kejujuran, budi pekerti, menghargai dan menghormati orang lain dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sekarang saat tepat untuk merevitalisasi, menggali dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila,” bebernya.

Tidak kalah penting adalah metode penyampaian wawasan kebangsaan kepada masyarakat, terutama generasi milenial atau digital. Sehingga pemahaman disampaikan sesuai dengan suasana kebatinan milineal. Jangan hanya sebatas teori melainkan disertai contoh konkret bagaimana implementasi pemahaman dan pengalaman Pancasila.

Sekda berharap ke depan Jateng sebagai Benteng Pancasila tidak sekadar dikrarkan atau dibaca tetapi dihayati dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti cara menghormati orang yang lebih tua, menghargai sesama teman, dan kepada yang lebih muda bisa ngemong. Bagaimana mengajarkan budi pekerti, sopan santun terhadap orang tua, guru dan sesama teman.

“Contohnya anak-anak SD bermain dan bersosialisasi di lingkungan sekolah, kemudian menyalami dan mencium tangan guru sebelum masuk ruangan. Demikian juga gurunya, senantiasa memberikan penjelasan tentang bagaimana berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing sebelum pelajaran dimulai,” bebernya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait