BULAN LEBARAN, INFLASI DI KUDUS MENCAPAI 0,32 PERSEN

  • 04 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KUDUS- Inflasi Kudus pada Juni sebesar 0,32 persen dengan IHK (Indeks Harga Konsumen) sebesar 139,55. Angka ini adalah angka tertinggi dari tiga bulan sebelumnya. Hal ini diumumkan oleh Hal tersebut disampaikan oleh  Wiwik Juniarti, Kasi Statistik Distribusi mewakili Kepala BPS Kudus dalam Press Release yang digelar di Kantor BPS Kabupaten Kudus (3/7).
Naiknya inflasi dari bulan kemarin di Kudus ini ditunjukkan oleh naiknya indeks beberapa kelompok pengeluaran seperti kelompok barang jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,48 persen. Sementara kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,08 persen. Lalu kelompok sandang 0,78 persen, kelompok kesehatan 0,69 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,11 persen. Kemudian kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,64 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,04 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah daging ayam ras, udang basah, angkutan antar kota, ikan lele, dan cumi. Sementara komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi adalah beras, telur ayam ras, cabai rawit, melon, dan tomat sayur.
Namun, dari enam kota SBH (Survei Biaya Hidup) di Jawa Tengah, Kudus mengalami inflasi yang paling rendah. Purwokerto dan Tegal memegang rekor inflasi tertinggi di kota SBH Jawa Tengah yakni masing-masing 0,97 persen.
Wiwik Juniarti menyatakan bahwa Kudus memang berbeda dari kota SBH yang lain. Jika yang lain harganya naik, di Kudus justru menurun. Seperti yang terjadi pada beras yang cenderung mengalami deflasi di Kudus. Hal ini dikarenakan adanya intervensi pemerintah yang mengadakan pasar murah, dan beras dari Bulog. “Kami juga melakukan intensif dengan Dinas terkait dan menambah jadwal pantauan,” ujarnya.

Berita Terkait