Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

BOYOLALI –Pembangunan proyek jalan tol Solo Semarang ruas Salatiga – Boyolali telah memasuki proses penyambungan jalur utama tol. Pekerjaan yang intensif dikerjakan sampai dengan pembukaan fungsional jalan tol untuk proses arus mudik Lebaran Tahun 2018 ini.

Pemimpin proyek (pimpro) jalan tol Salatiga – Boyolali, Edy Broto mengungkapkan bahwa pekerjaan penyambungan jalan tol difokuskan pada pekerjaan pembangunan jembatan tol yang baru serta penimbunan tanah di jalan layang (underpass).

“Ada empat jembatan yang dibangun di sepanjang jalan tol Salatiga – Boyolali. Kemudian ada penyambungan jalur tol dengan underpass serta tambahan penimbunan tanah,” ujarnya saat ditemui di lokasi proyekdi Desa Mudal; Kecamatan Mojosongo, pada Jumat (13/4).

Masih dijelaskan olehnya, empat jembatan yang dibangun yakni Jembatan Putih, Jembatan Kali Pepe, Jembatan Jetis, serta Jembatan Peres. Direncanakan keempat jembatan tersebut akan rampung dibangun dalam kurun waktu satu sampai dua bulan ke depan.

Edy juga menerangkan, pihaknya saat ini telah melakukan pekerjaan yang cukup penting, yakni pengecoran pier head dan erection girder. Akan tetapi pekerjaan ini sempat tersendat karena menindaklanjuti perintah pemerintah Pusat terkait penghentian sementara atau moratorium proyek infranstruktur melayang pada bulan Februari yang lalu.

“Semoga pemasangan girder berjalan mulus. Karena cuaca sangat mendukung sehingga pekerjaan bisa tepat waktu,” lanjut Edy.

Disinggung mengenai akan dipakainya jalan tol ruas Salatiga – Boyolali sebagaisalah satu jalur alternatif mudik Lebaran, pihaknya mengaku hal tersebut tidak akan ada masalah. Meskipun progres pembangunan tol baru mencapai 63 persen, akan tetapi jalur tersebut sudah bisa dilalui kendaraan pemudik.

Sebagai tambahan informasi, Tol Salatiga – Boyolali masuk ke dalam proyek Nasional khusus seksi 4 dan 5. Seksi 4 sepanjang 22,4 kilometer, serta seksi 5 pembangunan jalan tol yang menghubungkan Boyolali – Kartasura sepanjang 11,1 kilometer.