PEMKOT AMBIL LANGKAH PASCA TERBAKARNYA PASAR BANJARSARI DAN MALL BOROBUDUR

  • 27 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PEKALONGAN – Kebakaran di Pasar Banjarsari dan Mall Borrobudur Kota Pekalongan yang terjadi sejak Sabtu (23/02) petang pukul 17.30 WIB menyisakan duka Berat bagi warga dan Kota Pekalongan. Pasalnya Pasar Banjarsari & Mall Borobudur sebagai salah satu urat nadi dan penggerak perekonomian Kota Pekalongan, merupakan tempat aktivitas dan mata pencaharian banyak warga Kota Pekalongan. Walikota Pekalongan menyampaikan duka mendalam atas musibah ini. “Kami menyampaikan terima kasih yang tulus dan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dengan tidak kenal lelah dalam pemadaman kebakaran, baik TNI, Polri, Petugas Damkar, Pemda Kab/Kota sekitar, serta seluruh warga yang peduli membantu proses pemadaman kebakaran” ungkapnya pada Press Conference di *Ruang Kresna*, Senin (26/02).

Walikota menambahkan bahwa sampai dengan Minggu (24/02) malam Pemerintah Kota Pekalongan mengutamakan fokus tindakan penanganan darurat kebakaran di lapangan, dengan titik berat untuk mencegah adanya korban jiwa, penuntasan pemadaman kebakaran di lokasi, dan menjaga keamanan dan ketertiban dari kemungkinan gangguan/penjarahan dll yang tidak diinginkan.

Adapun untuk penyebab kebakaran saat ini masih dilakukan penyelidikan intensif oleh pihak yang berwenang, dalam hal ini oleh Pihak POLRI/ Puslabfor (Pusat Laboratorium Forensik) POLRI, yang dikoordinasikan oleh Polresta Pekalongan. Karena itu saya mohon bersabar menunggu hasil penyelidikan dari POLRI.

Pemkot bersama dengan TNI, Polri, Damkar Kabupaten/Kota Sekitar, Para Relawan dan komunitas serta stakeholder terkait telah berusaha sekuat tenaga melakukan penanganan pemadaman kebakaran. “Kemarin ada 19 unit Mobil Damkar yang terlibat dalam proses pemadaman, dan baru selesai secara tuntas tadi malam pukul 23.00 atau sekitar 30 jam” jelas Saleany Machfudz.

*Langkah Langkah Paska Kebijakan*

Mengenai kebijakan lanjutan paska kebakaran Walikota menjelaskan bahwa prioritas utama adalah memulihkan aktivitas perdagangan para pedagang aktif yg berjumlah sekitar 2000 sd 3000 orang.

Saelany menjelaskan bahwa Pemkot akan melakukan langkah-langkah jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
“Untuk jangka pendek dengan akan disiapkan lokasi pasar darurat sementara yang berada di empat lokasi : Taman Pati Unus, Jl. Mangga, Jl. Rambutan dan Jl. Sultan Agung. Untuk penempatan lokasi pedagang akan melibatkan asosiasi dan paguyuban Pasar yang berhimpun di IPP/ HIMPAS (Ikatan Pedagang Pasar/ Himpunan Pedagang Pasar Banjarsari) dan atau P2PB (Persatuan Pedagang Pasar Banjarsari)” ungkap Walikota.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa untuk langkah jangka menengah berupa penyiapan Pasar Daurat (semi permanen) Pemkot menyiapkan beberapa alternatif lokasi yang minggu ini akan disurvei dan dikaji untuk ditetapkan sebagai lokasi Pasar Darurat (Semi Permanen). Alternatif-alternatif lokasi tersebut antara lain adalah: Lapangan Setono, Gedung Eks Sri Ratu, Lokasi Lahan Belakang Pasar Darurat Kraton (Dekat Stadion Kraton) (+ 6.025 M2), Belakang Pasar Grosir Setono dan Kuripan.

“Kami juga sudah komunikasikan perihal bencana ini ke pihak Kementerian Perdagangan di Jakarta, dan Pemprov Jateng, untuk sekaligus koordinasi untuk permohonan bantuan untuk sinergi pembangunan Pasar Banjarsari ke depannya secara permanen” ungkap HM Saelany Machfudz.

“Secara lengkap dan rinci nilai kerugian atas Kebakaran Pasar Banjarsari sedang dilakukan penghitungan dan penelitian lebih lanjut, baik oleh Dinas terkait (DindagKop), maupun oleh Puslabfor Polri, maupun pihak-pihak lainnya.Namun secara sosial ekonomi kejadian ini memberi dampak kerugian langsung bagi perekonomian Kota Pekalongan pada umumnya, dan khususnya bagi pedagang pasar Banjarsari, para pekerja maupun pengelola Mall Borobudur, serta stakeholer terkait lainnya yang selama ini beraktivitas di kawasan Pasar Banjarsari dan Mall Borobudur. Adapun Aspek fisik bangunan gedung, nilai bangunan gedung pasar Banjarsari waktu dibangun sekitar Rp. 50-an Miliar, sedangkan Mall Borobudur sekitar Rp. 20- an miliar.

Aspek pendapatan bagi PAD untuk pembangunan daerah, diperkirakan potensi pendapatan sekitar Rp. 2 Miliar akan hilang. Ini antara lain misal Pajak Restoran KFC yang per bulan sekitar 68 juta; Retribusi Pasar dan Parkir Dalam pasar sekitar 500 juta/ tahun, dan potensi-potensi pendapatan lainnya, seperti PBB, Pajak Reklame, Pajak Hiburan, Parkir Tepi Jalan” ujar Walikota saat menyampaikan Pokok-pokok Pernyataan dan Kebijakan Pemkot Terkait Bencana Kebakaran Pasar Banjarsari dan Mall Borobudur.
(Dinkominfo Kota Pekalongan

Berita Terkait