BERTAHAN, KEBUTUHAN PARA PENGUNGSI AKIBAT BANJIR DI KUDUS TERCUKUPI

  • 20 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KUDUS – Saat ini, cuaca di atas kabupaten Kudus terbilang cukup cerah. Walau begitu, dari hasil pantauan di lapangan, para pengungsi akibat banjir masih bertahan di aula balai desa Jati Wetan dan aula kelenteng Hok Tik Bio Tanjung karang. Data BPBD, yang diupdate pagi ini (19/2), terdapat 73 KK dengan 238 jiwa yang berada di balai desa Jati Wetan. 1 KK sudah kembali pulang. Sementara di aula kelenteng Hok Tik Bio Tanjung karang, terdapat pengungsi sebanyak 11 KK dengan anggota keluarga sebanyak 47 jiwa.

Rata-rata keluhan yang di derita oleh para pengungsi adalah munculnya gatal-gatal, dan beberapa mengalami batuk pilek. Hal ini telah di antisipasi puskesmas setempat dengan menempatkan petugasnya di masing-masing dilokasi pengungsian. Menurut Rita, bidan desa yang bertugas di aula kelenteng Hok Tik Bio Tanjung karang, suplai obat tergolong cukup. “Malah ini  sebagian akan saya kembalikan ke puskesmas, karena belum terpakai dan disini tidak ada tempat penyimpanannya,” ujarnya. Untuk air bersih, secara berkala, BPBD telah mengirimkan suplai air bersih yang kemudian disalurkan ke tangki air yang letaknya di belakang aula. Di balai desa Jati Wetan, hal tersebut tidak ditemui dikarenakan sumber air yang tersedia dapat digunakan dengan lancar.

Menurut penuturan kepala desa Jati wetan, Suyitno, secara umum tidak ada permasalahan berarti yang terjadi di pengungsian. Semua kebutuhan para pengungsi telah tercukupi dengan baik. Di Balai Desa Jatiwetan telah dibuka dapur umum yang mensuplai kebutuhan makan para pengungsi, baik untuk yang berada di BD Tanjungkarang dan Klenteng. “Tiga kali dalam sehari kita sediakan,” ujarnya. Untuk kebutuhan logistik telah tersedia baik dari BPBD, Dinsos, dan PMI serta dari partisipasi masyarakat sekitar. Hal itu dibenarkan oleh Yon Sugiyanto, ketua RT 3 RW 1. Menurutnya, warga masyarakatnya sangat guyub. “Rencana warga kami akan mendapat giliran untuk menyediakan logistik sebanyak 250 bungkus untuk hari kamis nanti. Sebagai catatan, itu bukan permintaan dari para pengungsi maupun dari pihak desa, tapi murni inisiatif dari warga,” terangnya.

Suyitno berharap, kondisi ini segera membaik sehingga para pengungsi dapat segera pulang ke rumahnya masing-masing. “Warga sudah mulai terserang rasa jenuh. Kasihan kalau lama-lama disini,” imbuhnya. Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya berinisiatif menyediakan seperangkat sound system yang bisa dipergunakan untuk berkaraoke. “Biar gak pada bosen mas,” pungkasnya. (KontributorKudus_ErwinDwisusanto)

Berita Terkait