Bertemu Warga Girikulon, Ganjar Pesan Jangan Kawin Muda

  • 10 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

Magelang – “Mbak, (iki) anakmu?”

Begitu pertanyaan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP begitu bersalaman dengan perempuan muda yang tengah menggendong bayinya, saat hendak melakukan panen cabai japlak perdana di Desa Girikulon Kecamatan Secang, Jumat (9/2).

Dengan malu-malu, wanita itu menjawab, “Inggih.”

Selanjutnya Ganjar menanyakan, berapa umurnya saat menikah dan sejauh mana tingkat pendidikan yang ditempuh.

Perempuan muda tersebut mengaku menikah pada umur 16 tahun dan hanya lulusan SD.

Kejadian pernikahan dini yang ditemui Ganjar, hanyalah salah satu kasus dari banyaknya pernikahan dini, yang masih ditemukan di desa. Karenanya, mantan anggota DPR RI itu membuka wawasan pentingnya para perempuan mengenyam pendidikan tinggi.

Sing remaja putri jangan menikah terlalu dini. Mentale durung siap. Fisike yo durung siap. Sekolah sik. Pendidikane jos, Insyaa Allah manfaat, entuk gawean kepenak,” tuturnya.

Pesan jangan menikah terlalu dini juga disampaikan Ganjar kepada para santri putri saat bersilaturahmi di Pondok Pesantren Darussalam Timur Watucongol. Ganjar menjelaskan, angka kematian ibu melahirkan (AKI) di Jawa Tengah cukup tinggi, meski kini berhasil ditekan melalui implementasi program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng.

“Buat santri-santri putri, seringkali saat sosialisasi BKKBN itu pesannya jangan terlalu muda menikah, jangan terlalu tua untuk melahirkan, jangan kekerepen atau terlalu rapat jaraknya. Karena angka kematian ibu melahirkan di Jawa Tengah itu tinggi. Namun, karena ibu-ibu hamil terus didampingi, termasuk ibu muda yang hamil dan ada program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, sekarang tidak banyak yang meninggal,” jelas gubernur.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga berpesan agar para santri tekun menimba ilmu agama dan ilmu pengentahuan serta mengembangkan budi pekerti yang baik di ponpes tersebut.

“Ponpes itu tempat membangun karakter anak bangsa. Maka tuntutlah ilmu sungguh-sungguh di sana, mengaji dengan tekun. Cintai orang tua, hormati kiai dan guru-guru, serta sesama,” pesannya.

 

Penulis : Rt/ Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait