PENGEMBANGAN BUDIDAYA BIBIT BAWANG MERAH BATU HIJAU

  • 15 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

MAGELANG-Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan secara intensif di hampir seluruh wilayah Indonesia. Komoditas sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta obat tradisional. Hampir semua masakan di Indonesia menggunakan bawang merah sebagai salah satu bumbunya. Komoditas ini juga merupakan sumber pendapatan dan kesempatan kerja yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi wilayah.

Namun demikian pasokan produksi bawang merah dari lokal masih belum memenuhi permintaan pasar yang demikian tinggi, sehingga Indonesia masih diserbu dengan kehadiran bawang merah impor yang harus diakui bahwa bawang merah impor memiliki keunggulan lebih kering dibandingkan dengan bawang merah lokal. Bahkan, harga komoditas bawang merah berpengaruh terhadap fluktuasi inflasi baik tingkat lokal, regional, maupun nasional karena masuk dalam komponen sembilan bahan pokok masyarakat Indonesia.

Sebagai daerah yang terkenal akan komoditas sayur-sayurannya, dengan didukung kontur alamnya yang berupa dataran tinggi dan pegunungan, Kabupaten Magelang sangat menyambut baik adanya Program Pengembangan Budidaya Bawang Merah melalui APBN Tahun Anggaran 2017, yang kini telah memasuki masa panen. Dengan total area tanam 40 Hektar se Kabupaten Magelang,

Pada kesempatan yang membahagiakan ini, saya memberikan apresiasi kepada para anggota kelompok tani yang telah bersemangat dalam mengembangkan budidaya bawang merah ini. Saya berpesan, dikarenakan Kabupaten Magelang sering mengalami kelangkaan benih, agar 15% dari hasil panen disisihkan sebagai sumber benih, dan sisanya untuk dijual. Saya berharap, pengembangan bawang merah di Desa Muneng ini terus berlanjut dengan pembinaan dan pengawasan yang intensif dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, sehingga budidaya ini benar-benar mampu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Desa Muneng.

Selanjutnya terkait dengan Posluhdes (Pos Penyuluhan Desa) yang merupakan unit kerja nonstruktural yang di bentuk dan dikelola secara partisipatif  oleh pelaku utama, diharapkan Posluhdes ini nantinya bisa berfungsi sebagai tempat pertemuan para Penyuluh Pertanian, pelaku utama, dan pelaku usaha untuk melakukan kegiatan penyusunan program penyuluhan, melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi, menginventarisasi potensi wilayah, tempat proses pembelajaran melalui percontohan, uji coba dan pengembangan, pertemuan rutin, rembug tani, dan pusat informasi pertanian.

Demikian sambutan Bupati Magelang yang dibacakan oleh Kepala Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang Drs. Sugiyono, M.Si dalam acara  Panen Raya Bawang Merah dan Launching Posluhdes Desa Muneng Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.

Wakil Ketua Kelompok Tani “Marsudi Tani” Desa Muneng Kecamatan Pakis Yani Afidun dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan pengembangan budidaya bawang merah sudah dapat di rasakan hasilnya bahwa keunggulan bibit bawang merah batu hijau umur kurang lebih 65 hari sudah bisa dipanen, tahan terhadap hama penyakit, tahan terhadap cuaca ekstrim, produktifitas 8sampe 9 ton/ha dengan jumlah bibit 1 ton.

Disampekan juga bahwa pada saat ini di Desa Muneng melalui Kelompok Tani Marsudi Tani dan Sumber Rejeki memperoleh alokasi areal tanam seluas 3 Hektar dengan jenis bawang merah yang dikembangkan adalah Batu Ijo dari Malang. Dan untuk musim tanam yang akan di targetkan 2 x lipat yaitu 6 ha.**) Widodo Anwari Humas dan Protokol kab. Magelang.

Berita Terkait