Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
MENGIKIS DISKRIMINASI TERHADAP ODHA, KPA KABUPATEN SUKOHARJO SELENGGARAKAN PELATIHAN PEMULASARAAN JENAZAH ODHA
- 11 Jan
- yandip prov jateng
- No Comments

SUKOHARJO-Jumlah penderita HIV/AIDS Kabupaten Sukoharjo akumulasi data dari tahun 1998 sampai dengan Desember 2017 tercatat 447 orang dengan angka kematian 68 orang. Masih adanya stigma dan diskriminasi masyarakat terhadap Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) berdampak juga saat ODHA meninggal dunia. Hal ini mengakibatkan kurang terawatnya jenazah ODHA. Padahal menurut penelitian virus dalam tubuh ODHA akan mati setelah 4 jam meninggal dunia. Karena itulah Komisi Penanggulangan AIDS Sukoharjo menyelenggarakan Pelatihan Tata Cara Pemulasaraan Jenazah ODHA di Ruang Aula Wijaya Kusuma RSUD Ir.Soekarno Sukoharjo, Kamis pagi 11 Januari 2018.
Disampaikan oleh dr. Suryono, M.Kes Sekretaris KPA Sukoharjo bahwa acara dimulai jam 9 pagi dengan peserta sekitar 60 orang, yaitu perwakilan dari pokja I-V TP PKK Kabupaten, pokja IV TP PKK Kecamatan, Satlantas bidang Laka, RSUD, Dinas Kesehatan dan perwakilan dari Sekretariat KPA. Acara dihadiri Direktur RSUD Ir. Soekarno, drg. Gani Suharto, Sp.KG, Ketua TP PKK Kabupaten, KaDin Kesehatan, KaSatlantas Sukoharjo, Ketua Tim Penanggulangan HIV-AIDS, Sekretaris KPA, dan perwakilan OPD terkait.
Kepala Dinas Kesehatan, dr. Nasruddin Mengungkapkan bahwa penularan HIV-AIDS itu hampir mirip seperti Hepatitis B, yaitu hanya bisa melalui darah, sperma dan cairan vagina sehingga masyarakat tidak perlu takut dalam pemulasaraan jenazah ODHA. Dengan pelatihan ini peserta diharapkan dapat menjadi agen informasi terkait tata cara pemulasaraan jenazah ODHA secara benar di masyarakat sekitarnya.
Senada diungkapkan pula oleh Ketua TP PKK Kabupaten Sukoharjo, Ibu Hj. Etty Suryani Wardoyo, SE yang berkenan memberikan sambutan dan membuka pelatihan ini. Beliau memberikan apresiasi yang tinggi kepada KPA Sukoharjo atas terselenggaranya kegiatan ini, dengan harapan peserta mampu mengetahui, memahami dan mempraktekkan dengan benar pelatihan pemulasaraan jenazah ODHA. “Peserta harus sungguh-sungguh mengikuti pelatihan, ilmu yang didapat diserap, tidak perlu malu bertanya, agar jelas, sehingga nantinya bisa menularkan ilmu dengan benar di masyarakat. TP PKK baik tingkat kabupaten maupun kecamatan setelah pelatihan ini diharapkan semakin mampu menyatukan visi misi dalam usaha peningkatan derajad kesehatan masyarakat” pesan Ibu Etty.
Materi paparan pelatihan ini disampaikan oleh Ketua Tim Penanggulangan HIV-AIDS RSUD Ir. Soekarno, dr.Agus Prihatmono, M.Kes. Sedangkan praktek pemulasaran dibimbing dari Tim Kamar Jenazah RSUD Ir.Soekarno Sukoharjo. Peserta meskipun telah mendapatkan buku dan CD pedoman tata cara pemulasaraan jenazah ODHA, tetapi tetap terlihat antusias dan bersemangat mengikuti paparan materi dan praktek dalam pelatihan ini. Demikian penjelasan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo, Drs. Joko Nurhadiyanto EN. M.Hum.(yk)