KEMENTERIAN PERTANIAN, PEMKAB CILACAP DAN PETANI PANEN PADI IMPARI 33, 9,3 TON PER HEKTAR

  • 09 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

CILACAP-Kementrian Pertanian RI melalui Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) bersama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Kodim 0703 Cilacap, dan Gapoktan ‘Tani Makmur’ melakukan panen bersama di Desa Binangun Kecamatan Binangun, Senin (8/1) kemarin. Dari hasil panen tersebut, padi varietas Impari 33 tercatat produktiftasnya mencapai 9,3 ton per hektar.

Kepala BPPSDMP Kementan, Momon Rusmono dalam safari panen di Jawa Tengah mengatakan, untuk wilayah Jawa Tengah pada Bulan Januari ini terdapat 110 ribu hektar sawah yang siap panen.  Sedangkan pada Bulan Februari terdapat 340 hektar sawah yang siap panen. Sementara untuk Kabupaten Cilacap dari 64 ribu hektar lahan sawah, pada Bulan Januari ini terdapat 5 ribu hektar sawah yang siap panen, dan 13 ribu hektar sawah siap panen pada Bulan Februari mendatang.

Sedangkan untuk Kecamatan Binangun ada sekitar 2.900 ha sawah yang siap panen, dan seluas 250 hektar lahan sawah yang siap panen di Desa Binangun.

Menurut Momon, Cilacap memiliki keistimawaan, karena menjadi sentra produksi beras tertinggi di Jawa Tengah. Dari segi luas panen bulan Januari ini hampir 5.000 hektar, bahkan pada Februari 2018 terdapat sekitar 13 ribu hektar. Dalam minggu ini 250 hektar, siap panen semua.

Momon menegaskan dengan luasnya lahan sawah yang siap panen ini, artinya setiap hari di Cilacap sampai Februari, bahkan hingga Maret mendatang akan ada panen. Selain itu, setiap hari juga siap untuk ditanami kembali.

Kepada Bulog Momon meminta, “untuk melakukan serapan gabah melalui pendekatan komersial. Selama itu menguntungkan secara ekonomis boleh membeli diatas HPP. Dengan tingginya produksi panen ini, maka sangat tidak layak, jika ada impor beras, karena kita siap,” kata Momon optimis.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Gunawan mengatakan, ditargetkan produksi beras di Kabupaten Cilacap pada tahun 2018 akan melebihi 900 ribu ton. Target ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 sebanyak 888 ribu ton, dan tahun 2017 sebanyak 890 ribu ton.

Menurut Gunawan, dengan luasan sawah yang ada, optimis bisa tercapai. Namun yang terpenting merubah etos kerja petani menjadi lebih bersemangat lagi. Panen Januari, akan lebih strategis,  jika panen dilakukan mulai bulan Desember dan awal Januai, karena barang saat itu langka, harga juga bagus, sinar matahari banyak.

Dengan jumlah produksi beras yang ada, saat ini Cilacap mampu memberikan kontribusi surplus ke Jawa Tengah sebesar 17 persen, atau 368 ribu ton beras. Karena itu, untuk terus meningkatkan produktifitas hasil panen, Dinas Pertanian mengharapkan kepada para petani agar mau menanam di musim ketiga. Terutama jika ada air, ujar Gunawan.

“Petani diharapkan pada musim ketiga, ada air petani mau tanam. Karena harga pasti bagus dan produksi pasti bagus juga. Asal dilaksanakan serentak, karena kalau tidak risikonya akan banyak burung. Kalau kesulitan alat-alat bisa ke Dinas Pertanian, kita bisa menggerakan traktor atau alat-alat lainnya,” kata Gunawan.

Sementara itu, Kepala Badan Pengujian Teknologi Pertanian Kementan Herwanto menegaskan, Varietas impari 33 ini merupakan varietas yang tahan akan wereng batang coklat. Selain itu terbukti, hasil produksinya juga lebih tinggi dari ciherang dan lainnya. Jadi ini harus dikembangkan.

Hermanto mengharapkan selain menggunakan varietas unggul baru, petani juga diharapkan menggunakan sistem tanam jajar legowo yang sudah terbukti meningkatkan produksi tanaman

Kegiatan panen perdana di Desa Binangun dihadiri oleh Kasdim 0703 Cilacap Mayor inf Ahmad Rofiq, para Danramil Distrik Kroya, Kepala Dinas Pangan dan Perkebunan Cilacap, Kepala STTP Magelang Penangung Jawa Upsus Jateng dan DIY Ir Ali Rahman, perwakilan Sub Divre Banyumas, Forkopimcam Binangun dan petani. (hromly)

Berita Terkait