PEMBANGUNAN DI BOBOTSARI HARUS KOMPREHENSIF

  • 12 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Walaupun dari tata letaknya Bobotsari masuk dalam kategori desa secara kewilayahan, akan tetapi Bobotsari masuk sebagai “kota” terbesar dan teramai nomor 2 setelah Purbalingga. Saat ini memang Bobotsari terkenal dengan kota yang “pating sembrawud” karena banyak pedagang yang berjualan ditepi jalan raya sangat mengganggu bagi pengguna jalan yang lain, juga alat transportasinya belum tertata dengan tertib.

Pembangunan di Bobotsari harus komprehensif (menyeluruh) dan itu diawali dengan membangun kembali pasar bobotsari yang sudah tidak muat menampung para pedagang dan juga sudah lama tidak direnovasi. Pembangunan pasar Bobotsari diharapkan akan dapat menampung para pedagang yang belum tertampung sekaligus juga merevitalisasi pasar agar lebih representative. Dana yang dikucurkan untuk membangun kembali Pasar Rakyat Bobotsari secara keseluruhan menelan biaya 61 Milyar berasal dari Dana Tugas Pembantuan, Bantuan Gubernur dan APBD sejak tahun 2013.

            Peresmian Pasar Rakyat Bobotsari yang dilaksanakan pada hari ini, Selasa (11/04) sudah lama menjadi agenda Pemda. Pembangunan Pasar Bobotsari sempat tertunda-tunda yang akhirnya dapat dirampungkan. “Alhamdulillah akhirnya pembangunan Pasar Rakyat Bobotsari selesai”, ungkapnya    saat  menghadiri Istighotsah Keluarga Besar Pedagang Pasar Bobotsari, Senin (10/4).

Begitu juga dengan pembangunan terminal Bobotsari, yang semula type C menjadi type A diharapkan akan dapat menampung Bus jurusan kota besar yang lain. Apalagi nanti setelah Jalan Tol Jakarta Pemalang jadi, maka Kabupaten Tetangga banyak yang lewat ke Bobotsari. Hal ini sudah dapat dibayangkan, ruas jalan Bobotsari-Pemalang akan bertambah padat dan ramai. Jalan Pemuda dekat Terminal Bobotsari yang sudah diperlebar kanan-kirinya satu meter rencananya akan ditrotoar biar lebih rapi.

Tidak hanya itu Bupati juga menyampaikan di depan para pedagang dan masyarakat Bobotsari, “Kita akan bangun Alun-alun Bobotsari sebagai tempat ruang public (space) tempat berkumpulnya masyakat. Pemda lagi mencari tanah untuk dijadikan sebagai Alun-alunnya Bobotsari,” ujarnya penuh optimis. Disamping itu juga jalan RS. Yosomiharjo (Barat Kecamatan Bobotsari) akan dibuat median jalan dan (Timur Kecamatan) dibuat Kya-kya seperti yang berada di Gang Mayong Purbalingga.

Bupati juga mengharapkan agar para pedagang membangun rasa kerukunan dan kebersamaan antar para pedagang maupun paguyuban pedagang di Pasar Rakyat Bobotsari. “Aja pada tukaran, bangunlah kebersamaan dan kerukunan antar pedagang, inter paguyuban maupun kelompok pedagang yang lain,” pintanya. Kesemuanya itu untuk Hablu Minallah dan Hablu Minannas, rezeki sudah ada yang mengatur, namun perlu juga dibangun Hablu Minannas yaitu membangun hubungan pergaulan yang harmonis dengan pelanggan maupun dengan para pembeli. Kedepannya Pasar Bobotsari diharapkan akan menjadi pasar yang terbesar di Purbalingga.

Acara Istighotsah tersebut dipimpin oleh Kyai H. Ali Safrudin dan Tausiyah oleh Drs. H. Wahab Wasono masing-masing sebagai pedagang Pasar Bobotsari dan juga hiburan Kesenian Marawis dari Bobotsari.(BS)

 

Berita Terkait