Sekda Jateng Dorong Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Budaya

14 December 2025
ikp

SEMARANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengapresiasi sejumlah tokoh yang dengan penuh dedikasinya, secara konsisten melestarikan nilai-nilai kebudayaan di wilayahnya. Sebab, untuk melestarikan kebudayaan Jawa Tengah, dibutuhkan partisipasi masyarakat.

“Budaya kita itu mempunyai nilai-nilai yang luhur, dan itu berakar dari masyarakat Jawa Tengah. Tentu harus kita jaga dan lestarikan. Untuk melestarikannya kami tidak mampu sendiri, sehingga butuh partisipasi dan dukungan semua pihak,” kata Sumarno, saat Malam Anugerah Kebudayaan Jawa Tengah 2025, di Benteng Fort Willem I Ambarawa, Kabupaten Semarang, Sabtu (13/12/2025) malam.

Menurutnya, untuk melestarikan budaya itu, butuh kepedulian. Tokoh-tokoh yang menerima penghargaan pada malam itu, merupakan contoh nyata dari orang-orang yang peduli untuk melestarikan budaya di Jawa Tengah.

“Tentu saja masih banyak tokoh di Jateng, yang peduli pada pelestarian budaya,” ujar sekda.

Sumarno membeberkan, kebudayaan memiliki nilai strategis di Jawa Tengah. Selain mempunyai nilai luhur untuk kehidupan keseharian,.praktik-praktik kebudayaan juga bisa menjadi penopang ekonomi, mengingat salah satu penopang ekonomi di Jateng adalah sektor konsumsi.

Untuk meningkatkan konsumsi, imbuhnya, harus mendatangkan orang ke Jateng untuk makan dan belanja. Salah satu pintunya, melalui pariwisata. Nilai-nilai kebudayaan yang ada ini, bisa mendukung sektor pariwisata.

Dalam kesempatan itu, Sumarno juga berharap adanya regenerasi dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan Jawa Tengah. Karenanya, generasi muda perlu diberikan pendidikan, yang mampu memantik kecintaan terhadap warisan sejarah dan budaya leluhur.

Sebagai informasi, dalam kegiatan Anugerah Kebudayaan Jawa Tengah 2025 ini, diberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh pelestari dan pengembangan seni dan budaya di Jawa Tengah.

Penghargaan itu antara lain diberikan kepada Sri Paminto Widi Legowo, pegiat dan guru tari asal Semarang; Hadi Sumarto Sukendar sebagai pegiat kesenian alat musik tradisional Calung Banyumasan; Irawati Kusumorasri, seorang seniman pertunjukkan tari klasik Jawa asal Surakarta; dan Yono Daryono sebagai seniman kawakan teater dan sastra asal Tegal.

Pengelola objek wisata heritage Benteng Fort Willem I Ambarawa, Moh Fajri mengatakan, pihaknya juga berkomitmen berkontribusi kepada pemerintah dalam mendorong pengembangan budaya, perlindungan bangunan cagar budaya, serta kemajuan dunia pariwisata di Jawa Tengah.

Dikatakan, sejak dilakukan revitalisasi, objek wisata heritage Benteng Fort Willem I Ambarawa atau lebih dikenal dengan Benteng Pendem ini, mampu menyedot ribuan wisatawan setiap harinya.

Sebagai pariwisata ikonik baru di Jawa Tengah, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan seluruh elemen, utamanya yang berwenang dalam pengelolaan situs cagar budaya, agar pengelolaannya sesuai standar operasional dan ketentuan perundang-undangan. (Humas Jateng)*ul

Skip to content