KENDAL — Sensus Ekonomi 2026 diharapkan dapat menjadi pijakan penting, dalam menghasilkan data ekonomi yang lengkap, akurat, mutakhir, dan dapat digunakan untuk memperkuat arah kebijakan pembangunan daerah.
Hal itu ditegaskan Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari, pada pelaksanaan statistical coaching clinic (SCC) dalam rangka Kick Off Sensus Ekonomi (SE) 2026, di Gedung Abdi Praja Setda setempat, Rabu (10/12/2025). Untuk itu, bupati berharap, SE 2026 dapat terlaksana tepat waktu, serta petugas sensus dapat bekerja secara profesional, ramah, dan menjaga kerahasiaan data.
“Pentingnya peran para pelaku usaha untuk menerima petugas dengan baik, serta memberikan data yang benar dan jujur. Tidak perlu ada kekhawatiran dalam penyampaian informasi, karena sesuai Undang-Undang Statistik, data responden dijamin kerahasiaannya,” kata bupati.
Terkait pelaksanaan statistical coaching clinic (SCC), bupati menyambut baik pelaksanaan SCC tersebut, untuk meningkatkan literasi statistik, serta memperkuat koordinasi di antara seluruh pemangku kepentingan.
“Melalui forum ini, saya berharap seluruh peserta semakin menyadari akan pentingnya data dan statistik, sekaligus memperkuat kolaborasi dalam mewujudkan Sistem Statistik Nasional (SSN) yang handal, efektif, dan efisien,” tuturnya.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Kendal, Agus Dwi Lestari menekankan, kelancaran pendataan harus dijaga melalui sinergi lintas sektor, untuk menjamin kualitas data yang diperoleh.
“Sensus Ekonomi 2026 diperlukan untuk memetakan kondisi tersebut secara detail, hingga level wilayah terkecil dan kategori usaha,” katanya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kendal, Ade Sandy menyanpaikan, sensus bertujuan untuk menggambarkan kondisi perekonomian, struktur usaha, perkembangan sektor formal maupun informal, serta dinamika dunia usaha, yang menjadi motor penggerak pembangunan.
Disampaikan, untuk cakupan usaha yang didata dalam SE 2026 meliputi seluruh kegiatan ekonomi, kecuali kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan, administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib, aktivitas rumah tangga sebagai pemberi kerja, dan aktivitas yang menghasilkan barang jasa oleh rumah tangga.
Di Kabupaten Semarang, SE 2026 akan menerjunkan sekitar 700 petugas pencacahan.
“Sekitar Maret – April mendatang, kita akan buka rekrutmen dengan tes,” kata Kepala BPS Kabupaten Semarang Dewi Tri Rahayuni, kepada para wartawan di Kantor BPS di Ungaran, Rabu (10/12/2025) pagi.
Menurutnya, pada tahap pemutakhiran, petugas sensus akan mendatangi seluruh rumah tangga di Kabupaten Semarang. Tujuannya untuk mendata, apakah rumah tangga itu memiliki usaha ekonomi atau tidak.
Dewi berharap, masyarakat tidak khawatir dan terbuka kepada petugas sensus.
“Data yang diberikan tidak akan dipublikasikan secara mikro. Apalagi dikaitkan dengan pajak. Jadi mohon dukungan seluruh masyarakat dan dunia usaha,” pungkasnya.
Penulis: Diskominfo Kendal/Heri dan Junaedi, Diskominfo Kab Semarang
Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng


