Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Nawal Yasin Apresiasi KKN Tematik Undip Tingkatkan Kesehatan Reproduksi Remaja
- 29 Jul
- ikp
- No Comments

KOTA PEKALONGAN – Kesehatan reproduksi remaja menjadi salah satu kunci penting dalam mendukung terciptanya Generasi Emas Indonesia. Karena itu, berbagai pihak perlu bekerja sama, untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, mengapresiasi kegiatan KKN tematik Undip, di Kota Pekalongan.
“KKN tematik dengan tema kesehatan Reproduksi Remaja demi Terwujudnya Generasi Emas ini saya apresiasi,” kata Nawal, saat meninjau KKN Tematik Undip di SMP Pius Kota Pekalongan, Selasa (29/7/2025).
Dia menekankan pentingnya pendidikan seksual komprehensif sejak dini, untuk mencegah perilaku berisiko yang dapat berdampak negatif pada kesehatan remaja.
Nawal juga menyoroti pentingnya penguatan dukungan keluarga dan pengembangan kegiatan positif di komunitas, untuk meningkatkan kompetensi sosial dan tanggung jawab remaja.
“Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sangat penting, untuk mencegah perilaku berisiko yang dapat berdampak negatif pada kesehatan remaja,” katanya.
Dalam mendukung kesehatan reproduksi remaja, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menjalankan berbagai program, seperti Program Generasi Berencana (GenRe) oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Program itu bertujuan untuk mengedukasi dan mempersiapkan remaja dalam menjalani kehidupan berkeluarga yang sehat dan terencana.
Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, keluarga, dan komunitas, diharapkan kesehatan reproduksi remaja dapat meningkat, dan mendukung terciptanya Generasi Emas Indonesia.
Menurutnya, tema yang diambil pada KKN ini sangat konkret dan kontekstual. Tema ini sangat dibutuhkan, terutama pada remaja, karena anak-anak remaja pada saat ini sedang melalui masalah-masalah puber dan sebagainya.
Ada masalah yang mengintai, seperti permasalahan mengenai hamil di luar nikah, infeksi seksual seperti juga HIV/AIDS, dan sebagainya. Kemudian yang kedua adalah penyalahgunaan narkoba. Penyalahgunaan narkoba ini, menjadi salah satu fokus gerakan PKK dan gerakan BKKBN, juga masalah pernikahan usia anak.
“Sekarang berkembang lagi, permasalahannya ditambah adanya adiktif gadget. Anak-anak remaja kemudian adiktif gadget, dan ini bermasalah pada kegiatan semangat belajarnya,” ujarnya.
Yang perlu diwaspadai, konten tak layak, yang dapat berakibat pada penyimpangan seksual. Sehingga, mahasiswa KKN diharapkan bisa memberikan literasi digital untuk remaja-remaja di Pekalongan.
“Isu lain remaja, yaitu tentang kesehatan mental. Jadi karena semuanya serba instan, sehingga seringkali kemudian mengalami gangguan mental,” ucapnya.
Maka penanganan itu sangat penting. Jadi tidak cukup hanya PKK dengan dinas-dinas yang ada. Oleh karena itu, butuh kolaborasi antara pemerintah termasuk dengan universitas. Karena gerakannya akan lebih luas.
“Gerakannya akan super power menurut saya. Maka, saya beruntung dengan adik-adik mahasiswa di sini. Saya juga beruntung dengan Ibu-ibu DWP dari Universitas Diponegoro di sini,” imbuhnya.
Ketua DWP Undip Dewi Widayani menyampaikan, pihaknya menyambut baik kegiatan dan akan membantu kelancaran program PKK.
“Saya menyambut baik. Beberapa hari yang lalu Tim Penggerak PKK Jateng ke Undip, untuk memberikan penjelasan tentang program PKK, dan insyaallah kami siap membantu PKK melalui DWP Undip dan Dharma Wanita, untuk melaksanakan program-program tersebut di masyarakat,” kata Dewi.
Pihaknya menilai, program PKK sangat bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan dan pemberdayaan keluarga, serta pemberdayaan wanita di tingkat daerah. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)