Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Akselerasi Bangun Jawa Tengah, Ahmad Luthfi Dorong Semua Pihak Gandeng Tangan Ambil Peran Masing-Masing
- 26 Jul
- ikp
- No Comments

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyatakan, akselerasi pembangunan di wilayahnya tidak bisa dilakukan secara egosektoral, melainkan harus dilakukan dengan upaya kebersamaan.
Hal itu disampaikan Luthfi, saat menghadiri acara peluncuran buku dan penyerahan penghargaan 75 tokoh pamomong Jawa Tengah, yang diselenggarakan Suara Merdeka Network (SMN), di Grhadika Bhakti Praja, Semarang, Jumat (25/7/2025) malam.
Penghargaan tersebut, kata Luthfi, memberikan suatu spirit dan motivasi dalam membangun Jawa Tengah, tidak dapat dilakukan sendiri, melainkan harus dilakukan bersama-sama. Semua harus bergandengan tangan, dan mengambil peran sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Kita pun sebagai tokoh harus saling bergandengan tangan bersama-sama, sehingga Jawa Tengah adalah kita ambil bersama,” jelasnya.
Menurut Luthfi, akselerasi pembangunan hanya dapat dilakukan, apabila seluruh elemen bergerak bersama. Tidak ada lagi egosektoral dan mau terlihat menonjol sendiri. Together we can, begitulah Luthfi menggambarkan kebersamaan dalam membangun Jawa Tengah.
Dia memaparkan, wujud kebersamaan dalam membangun wilayah tersebut dijabarkan dengan adanya integrasi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/ kota, sampai tingkat desa. Tidak cukup hanya itu, kolaborasi dengan berbagai pihak atau elemen masyarakat, juga perlu dilakukan.
Misalnya peran akademisi dan perguruan tinggi, Pemprov Jateng sudah menjalin kerja sama dengan 44 Rektor Perguruan Tinggi di Jawa Tengah. Kemudian ada forum senayan yang berisi anggota DPR RI dapil Jateng, dan Forum Berlian yang diisi seluruh anggota DPRD Jateng.
Selain itu Luthfi juga menggandeng putra daerah Jawa Tengah yang menjadi pejabat publik nasional, termasuk menteri maupun kepala lembaga. Semua diminta turun ke Jawa Tengah untuk bersama membangun Jawa Tengah. Kolaborasi berikutnya adalah dengan media massa sebagai corong pemberitaan dan kontrol sosial.
“Media merupakan suatu mitra kami, dalam rangka membangun dan memberikan suatu pemberitaan yang konstruktif. Di samping itu juga sebagai kontrol dalam rangka kita membangun Jawa Tengah,” jelasnya.
Sementara itu, CEO Suara Merdeka Network Kukrit Suryo Wicaksono mengatakan, peluncuran dan penganugerahan kepada 75 tokoh pamomong Jawa Tengah bukan sekadar nama, melainkan figur-figur kebijaksanaan, wajah keteladanan, dan wajah pengabdian bagi masyarakat.
“Seorang pamomong bukan sekadar tokoh, bukan sekadar pemimpin. Seorang pamomong adalah penuntun, pendamping, pelindung, sekaligus penggerak di tengah kemasyarakatan. Ia hadir bukan hanya saat disorot, bukan hanya karena ingin viral, tetapi juga dibalik layar pamomong selalu menjadi part of the solution, untuk setiap permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Adapun di antaranya 75 Tokoh Pamomong Jawa Tengah tersebut terdapat nama-nama besar nasional. Seperti KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), Yahya Cholil Staquf (Ketua PBNU), Abdul Mu’ti (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah), Budi Susanto (Menteri Perdagangan), Taj Yasin Maimoen (Wakil Gubernur Jawa Tengah), Nawal Arafah Yasin (Ketua TP PKK Jateng), Ahmad Tohari, dan lainnya. (Humas Jateng)*ul