Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Inovasi Pemanfaatan Limbah Tembakau, Warga Pragu Rembang Maju Ajang TTG Nasional
- 08 Jul
- Yandip Jateng Prov (3)
- No Comments

REMBANG – Warga Desa Pragu, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Ramuntani (42), berhasil menorehkan prestasi membanggakan, dengan lolos ke ajang Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat nasional. Inovasinya dalam mengolah limbah pertanian tembakau menjadi berbagai produk bermanfaat menjadi perhatian banyak pihak.
Ramuntani menjelaskan, berawal dari keprihatinannya melihat banyaknya limbah tembakau yang terbuang sia-sia, dirinya bersama Tim Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Desa Pragu melakukan riset sejak 2024.
“Dari tahun 2010 sampai 2025, lahan tembakau di daerah ini semakin luas, dari hanya 10 hektare hingga mendekati 10 ribu hektare. Limbah seperti batang, sriwil, dan bunga tembakau sangat melimpah, namun tidak termanfaatkan,” ungkap Ramuntani, saat ditemui di rumahnya, Selasa (8/7/2025)
Disampaikan, melalui riset yang dilakukan, limbah tembakau tersebut kini diolah menjadi berbagai produk ramah lingkungan dan bernilai guna tinggi. Seperti, batang tembakau diolah menjadi asap cair, yang berfungsi sebagai pestisida hayati, sekaligus obat gatal- gatal. Arangnya dijadikan briket, sementara sriwil tembakau difermentasi menjadi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) alami.
Tak hanya itu, imbuhnya, bunga tembakau disuling hingga menghasilkan tetesan air, yang dinamakan Tobacco Flower Water. Cairan ini diklaim mampu meredakan gatal, akibat gigitan serangga.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Kabupaten Rembang, Slamet Haryanto menyampaikan apresiasi atas inovasi Ramuntani. Menurutnya, ini adalah wujud nyata dari peran aktif Posyantek di tingkat desa.
“Inovasi ini membuktikan bahwa Posyantek bukan sekadar program, tapi wadah nyata yang mendorong warga desa, untuk memanfaatkan teknologi secara tepat guna. Ramuntani sudah membuktikan, dan sebelumnya juga menjadi juara di tingkat Jawa Tengah,” ujarnya.
Untuk itu, dia mendorong agar desa-desa yang belum memiliki Posyantek segera membentuknya. Bagi yang sudah memiliki, diharapkan terus meningkatkan kreativitas dan inovasinya.
“Dana desa bisa digunakan untuk mendukung pembiayaan kegiatan Posyantek ini. Potensinya besar sekali untuk mendorong kemandirian dan produktivitas desa,” pungkasnya.
Penulis: Mifta Kominfo Rembang
Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng