Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
100 Hari Kerja Luthfi-Yasin, Kolaborasi Antarlini Hasilkan Program Nyata untuk Warga
- 26 May
- ikp
- No Comments

SEMARANG – Dalam 100 hari kinerja Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, berbagai lembaga digandeng untuk sama-sama mempercepat pembangunan daerah.
Berbagai upaya kolaboratif itu, di antaranya dilakukan melalui pembentukan Forum Rektor. Dalam forum ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan 44 perguruan tinggi di wilayahnya, untuk mempercepat capaian program yang dicanangkan.
Pemprov Jateng menyediakan 29 program dalam kerja sama itu, dengan masa mulai dari 2025 hingga 2029. Di antaranya penurunan angka stunting, pendampingan usaha mikro kecil menengah, pendampingan desa wisata, penguatan wawasan kebangsaan dan pendidikan moderasi beragama, pelatihan konten kreator untuk desa wisata, dan lainnya.
Kolaborasi itu bukan isapan jembol belaka. Kolaborasi Pemprov Jateng dengan kampus Univesitas Diponegoro (Undip) Semarang, telah membuahkan hasil nyata untuk kebermanfaatan warga, salah satunya melalui program desalinasi. Melalui program tersebut, teknologinya telah mengubah air payau menjadi air tawar yang layak untuk diminum secara langsung.
Berkas teknologi tersebut, sebanyak 250 Kepala Keluarga (KK) penghuni Rusunawa Slamaran, Kota Pekalongan, kini bisa menikmati air minum yang rasanya tawar. Program desalinasi di Kota Pekalongan menjadi yang pertama, dan akan disusul di sejumlah wilayah pesisir lainya seperti Demak, Rembang, dan Jepara.
Warga Rusunawa Slamaran, Slamet mengaku, telah mencoba air hasil dari desalinasi tersebut. Menurut dia, rasanya berbeda dari biasanya.
“Rasanya enak, segar, tidak asin,” katanya.
Pemprov Jateng juga sudah melakukan aksi nyata dengan Poltekkes Kemenkes Semarang, melalui program KKN Tematik pencegahan stunting dan TBC. Sebanyak 600 mahasiswa dari kampus tersebut diterjunkan di desa-desa Kabupaten Magelang, Semarang, dan Banyumas, untuk melakukan kegitan KKN sejak 9 Mei 2025 lalu.
Selain forum rektor, forum kolaborasi lainnya meliputi Forum Senayan yang berisi anggota DPR RI asal Jateng, Forum Berlian (DPRD Jateng) Organisasi Masyarakat (Ormas), hingga himpunan pengusaha.
Wakil Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Jawa Tengah, Wahid Abdurrahman mengatakan, upaya-upaya kolaboratif itu secara konkret membuahkan hasil. Dia mencontohkan, melalui forum berlian, para anggota DPRD Jateng sepakat, anggaran aspirasinya akan diarahkan untuk program infrastruktur pada 2025.
“Begitu juga kolaborasi dengan forum senayan, contohnya para anggota Komisi V DPR dari dapil Jateng, mendorong revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas agar dipercepat. Saya kira ini langkah konkret,” kata dia, di Semarang, Minggu (25/5/2025).
Dikatakan, Pemprov Jateng juga membangun kerja sama sister province dengan Chungcheongbuk-Do Korea Selatan. Berkat kerja sama ini, sebanyak 100 orang lulusan SMA dan SMK di Jateng mendapatkan beasiswa kuliah di 18 universitas pilihan yang ada di Korea Selatan
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyatakan, adanya forum kolaborasi di wilayahnya itu sebagai upaya menjalin kerja sama dalam pembangunan Jawa Tengah.
“Kita akan merapatkan barisan. Kita tidak bisa berdiri sendiri, kita harus punya forum kolaborasi yang diciptakan nanti,” kata Luthfi
Menurutnya, strategi-strategi itu perlu dilakukan, lantaran dalam membangun daerah tidak bisa sendiri, melainkan harus melibatkan pihak lain.
“Semua elemen kita gandeng,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian memuji inisiatif Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi membentuk Forum Rektor bersama 44 perguruan tinggi di wilayahnya dalam membangun daerah. Ria menilai, kolaborasi strategis antara pemerintah daerah dan kampus ini merupakan langkah cerdas dalam mewujudkan kebijakan publik yang berbasis riset dan kebutuhan nyata.
“Itu good idea, good move. Kenapa? Supaya kalau kita bikin kebijakan, itu bukan sekadar feeling-feeling-an, tapi benar-benar berdasarkan studi,” kata Tito beberapa waktu lalu. (Humas Jateng)*ul