Dikawal KRI Butana, Sekda Jateng Berangkatkan Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke Karimunjawa

  • 06 May
  • ikp
  • No Comments

SEMARANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno, mengecek pemberangkatan Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat dengan KRI Butana 878 ke Kepulauan Karimunjawa Jepara, dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa (6/5/2025).

Tim ekspedisi yang terdiri dari pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Jateng, dan personel TNI AL ini, berangkat mengantarkan uang baru senilai Rp3,6 miliar.

Sumarno mengatakan, rupiah merupakan salah satu bentuk kedaulatan bangsa, sehingga masyarakat berhak atas akses penggunaan rupiah di manapun berada.

Secara spesifik, maksud pengantaran rupiah baru itu, untuk menggantikan uang yang sudah tak layak edar, karena faktor kerusakan dan lainnya.

“Ini salah satu bentuk kedaulatan bangsa Indonesia. Jawa Tengah punya salah satu daerah terluar, yakni Karimunjawa. Aksesnya ke sana agak susah,” katanya.

Di sisi lain, lanjut sekda, diharapkan pengiriman di salah satu daerah kepulauan di Jateng tersebut, mampu mendongkrak perputaran ekonomi wilayah.

“Semua masyarakat butuh ketersediaan rupiah. Dengan ini diharapkan masyarakat tetap merasa bagian dari Indonesia. Persatuan kesatuan bangsa akhirnya terjaga dengan baik,” kata Sumarno.

Kepala BI Jateng, Rahmat Dwisaputra menjelaskan, ekspedisi tersebut sudah berjalan kali kedua sejak 2024.

“Ini upaya menjaga rupiah di Kepulauan Karimunjawa. Ada empat pulau yang akan kami kunjungi. Supaya tingkat kelayakan edarnya (uang rupiah) terjaga,” tuturnya.

Rahmat membeberkan, empat pulau yang akan dikunjungi adalah Karimunjawa, Parang, Genting, dan Nyamuk.

Dalam ekspedisi itu, lanjutnya, juga punya target sosialisasi dan edukasi keaslian rupiah, transaksi pembayaran digital (QRIS), serta perlindungan konsumen sistem pembayaran.

Komandan Lanal Semarang, Letkol Laut (P) Akbar Abdullah menyatakan, akan terus berkomitmen bekerja sama dalam pendistribusian, pengamanan, dan pengawalan uang rupiah, ke wilayah terdepan, terluar, dan terpencil, seperti di Karimunjawa. (Humas Jateng)*ul

 

Berita Terkait