Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Musrenbang, Bupati Tegaskan Komitmen Pembangunan Sragen
- 02 May
- Yandip Prov Jateng (2)
- No Comments

SRAGEN – Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Sragen tahun 2025 yang digelar dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029, mendapat perhatian serius dari Bupati Sragen, Sigit Pamungkas.
Dalam acara yang berlangsung di Pendopo Sumonegaran Rumah Dinas Bupati, pada Rabu (30/4/2025) tersebut, bupati menekankan pentingnya penyusunan perencanaan pembangunan yang terukur, realistis, serta sejalan dengan kemampuan keuangan daerah.
Dalam arahannya, Bupati Sigit menilai bahwa Musrenbang merupakan forum utama untuk berdialog dan berdiskusi dalam merumuskan usulan pembangunan. Ia mengingatkan agar setiap usulan yang disampaikan harus benar-benar mempertimbangkan aspek keterukuran, agar tidak terjadi ketidakseimbangan antara rencana pembangunan dengan kapasitas fiskal daerah.
Bupati menyoroti perlunya perubahan pola pikir dalam penyusunan perencanaan pembangunan. Untuk itu, Ia menyampaikan target lima tahun ke depan yang dirangkum dengan 8 Program Unggulannya bersama Wakil Bupati, Suroro.
Di antaranya, Pendidikan dan Kesehatan Universal, Birokrasi dan tata kelola pemerintahan (efektif, responsif, adaptif, inovatif dan dinamis), Revitalisasi pusat perekonomian, Sragen berdikari pangan, Sragen super Regency, Alokasi dana bagi keagamaan olahraga dan pengembangan budaya, Peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat rentan (selain itu Tenaga Pendidik Sekolah, Pendidik Agama, Pendidik Pesantren dan Pengelola Tempat Ibadah) serta Super Village atau super desa.
“Arah kebijakan Kabupaten Sragen tahun 2025-2029 intinya ada tiga hal, yakni infrastruktur, pengentasan kemiskinan dan glowingisasi. Ditambah dengan fokus dari Pemerintah Pusat dan Provinsi,” jelas Sigit.
Menurutnya, dengan menurunkan indikator-indikator dari program unggulannya itu bisa dijadikan ukuran sejauh mana sasaran pembangunan yang dipakai selama lima tahun ke depan itu bisa terwujud atau tidak.
“Indikatornya terkait dengan laju perkembangan ekonomi, lalu indeks pengembangan manusia, birokrasi, industri, tingkat kemiskinan dan pengangguran turun, serta indeks pembangunan desa yang baik. Targetnya, kita harapkan nanti bisa tercapai dalam 5 tahun ke depan, tentu ini perlu kerja yang baik seluruh lapisan pemerintahan dan masyarakat, saya harap agar bisa dilaksanakan sebaik-baiknya,” harap bupati.
Dihadiri dari perwakilan pimpinan daerah se-Soloraya, pada momen itu bupati juga menceritakan bahwa wilayah Kabupaten Sragen menjadi lumbung padi atau lumbung pangan Provinsi Jawa Tengah dan nasional. Karena 40% wilayahnya menjadi lahan pertanian tanaman pangan selama bertahun-tahun. Atas dasar itulah, Bupati mengusulkan adanya kompensasi berupa fiskal dari daerah-daerah lainnya.
“Ada kebanggaan tersendiri sebagai lumbung pangan Jateng dan nasional tetapi kemampuan sebagai pengungkit ekonomi itu tidak tinggi. Pengungkit ekonomi di sektor pertanian itu kecil bila dibandingkan dengan daerah yang mengalami industrialisasi,” jelas Sigit.
Dengan ketahanan pangan itu, Ia menilai Sragen memegang misi mulia menjaga ketahanan pangan, namun bersamaan dengan itu wilayahnya sulit tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan daerah lain.
Bupati berharap apa yang disampaikan terkait dengan kompensasi fiskal untuk menjaga lahan pertanian bisa didengarkan para pengambil kebijakan di tingkat nasional dan para pimpinan parpol yang lewat perwakilan yang hadir dalam Musrenbang ini.
Penulis : Miyos/Yuli_DiskominfoSragen
Editor : WH/DiskominfoJtg