Tangani Sampah, Taj Yasin : Mesti Jadi Gerakan Bersama

  • 24 Apr
  • ikp
  • No Comments

PEKALONGAN – Penanganan sampah mesti dilakukan secara menyeluruh. Tidak hanya di lingkup pemerintahan, tapi juga menyentuh kehidupan masyarakat sehari-hari.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, saat membuka Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) III Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Korwil III di Kota Pekalongan, Kamis (24/4/2025).

Dia menuturkan, pengelolaan sampah saat ini menjadi isu penting yang mesti dipikirkan bersama dan menjadi gerakan bersama. Sebab, masalah sampah bukan hanya soal teknis pengangkutan dan pembuangan, tetapi menyangkut kesadaran kolektif masyarakat.

Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini juga menekankan pentingnya membawa misi pengelolaan sampah ke dalam ruang-ruang diskusi masyarakat, termasuk di rumah tangga. Dia menyebut, kesadaran menjaga lingkungan perlu dibangun dari hal terkecil.

“Isu ini tidak hanya dibahas di pemerintahan, tapi juga bisa dibahas di rumah-rumah masyarakat,” tandasnya.

Wagub juga menyinggung perlunya menyelaraskan penanganan isu sampah dengan isu kesehatan lain, seperti stunting. Menurutnya, dua persoalan tersebut saling berkaitan, dan membutuhkan pendekatan yang simultan.

Pada kesempatan itu, Gus Yasin mengapresiasi langkah cepat Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan, dalam merespons persoalan sampah di wilayahnya.

“Saya senang, beliau langsung tanggap. Anggarannya dinaikkan, karena ini menyangkut komunikasi juga. Di perkotaan yang sudah padat, pengelolaan sampah itu butuh lahan dan tempat. Dan itu seringkali menghadapi tantangan dari masyarakat sekitar,” kata wagub.

Dia mengajak seluruh pihak untuk mengurangi sampah bersama-sama. Selain itu, mendorong pendekatan edukatif kepada warga, untuk mengatasi persoalan tersebut.

“Mari bareng-bareng kurangi sampahnya, bareng-bareng kelola sampahnya,” ucap Gus Yasin.

Sebagai contoh praktik baik, dia menyebut, Kota Surabaya yang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO dalam hal pengelolaan sampah, serta Kabupaten Banyumas yang telah berhasil menjalin kerja sama dengan industri, dalam pemanfaatan sampah sebagai bahan bakar.

“Bukan untuk menonjolkan siapa-siapa, tapi memberikan ilmu. Ini penting agar kawan-kawan di kota lain bisa belajar dan menerapkan hal serupa. Masyarakatnya juga harus kita edukasi, ada pemilahan, ada proses,” tandasnya. (Humas Jateng)*ul

 

Berita Terkait