Dukung Program Genting, TP PKK Jateng Beri Makanan Berprotein dan Libatkan Dokter Anak

  • 08 Jan
  • ikp
  • No Comments

SEMARANG – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Tengah berpartisipasi aktif mendukung program Gerakan Orang Tua Asuh Atasi Stunting atau Genting. Sebanyak lima anak yang rentan tengkes, didampingi dengan pemberian makanan berprotein, dan konsultasi dokter spesialis.

 

Sekretaris TP PKK Jateng, Ema Rachmawati mengatakan, pihaknya memilih lima anak berdasarkan riwayat kesehatan dan pertumbuhan badan. Mereka akan didampingi selama enam bulan, dan diberi stimulan untuk meningkatkan status gizi mereka.

 

Menurutnya, pemberian bantuan kepada anak-anak rentan stunting disesuaikan dengan saran dari dokter spesialis anak. Sehingga, bantuan yang diberikan lebih efektif untuk mendongkrak berat badan dan tinggi badan.

 

“Pada bantuan pertama kita beri protein, ternyata menurut dokter juga harus diberi kalori tinggi, seperti santan, margarin, atau minyak. Nah kita evaluasi dan ditambahi susu juga. Kita kasih selama enam bulan, juga dengan pemeriksaan dokter setiap bulan,” tutur Ema, di sela kunjungan rumah dan penyerahan makanan bergizi untuk balita di Kelurahan Randusari dan Purwosari, Rabu (8/1/2025).

 

Ia berharap, setelah didampingin selama enam bulan, anak-anak tersebut lolos dari jurang stunting.

 

Dokter spesialis anak RSUD Adhiyatma (Tugurejo) Semarang, Setya Dipayana mengatakan, peran PKK sebagai orang tua asuh sangat dibutuhkan, termasuk pendampingan yang diberikan. Apalagi, ada rumah balita yang aksesnya sulit.

 

“Meski masih di Kota Semarang, tapi ternyata mereka yang ada di Kelurahan Randusari dan Purwosari, untuk menjangkau fasilitas kesehatan sulit, karena jalan yang naik turun. Ternyata, memang dari segi nutrisi tidak bagus, dan kesehatan juga sedang tidak bagus. Tujuan kita mendampingi agar mereka bisa menjadi penerus bangsa yang baik,” urainya.

 

Dipa menjelaskan, pendampingan dilakukan agar anak-anak tersebut terpantau kesehatannya. Karena, kesehatan anak sangat memengaruhi tumbuh kembang.

 

Pada kesempatan itu, Dipa juga berpesan kepada remaja putri untuk tetap memperhatikan asupan makanan. Karena, seringkali remaja putri mengalami anemia karena asupan gizi dan pola makan yang kurang bergizi, sehingga berpotensi menurunkan anak yang rentan stunting.

 

“Anak yang belum jatuh ke stunting perlu pengawasan lebih ketat. Karena kalau ada infeksi harus diobati. Jangan sampai jadi lingkaran setan. Infeksi tidak diobati, nutrisinya tidak bagus (terserap), nutrisi tak bagus timbulkan infeksi. Kita harus potong rantai itu,” pungkas Setya. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait