Lulus Sekolah, Puluhan Lansia Diimbau Produktif dan Bahagia

  • 20 Dec
  • Yandip Prov Jateng (1)
  • No Comments

BANJARNEGARA – Puluhan warga usia lanjut (lansia) yang dinyatakan lulus Sekolah Lansia didorong untuk memanfaatkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama sekolah, untu menjadi lansia yang sehat, produktif, mandiri, dan bahagia.

 

Imbauan tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Banjarnegara, Muhamad Masrofi, saat mewisuda 88 orang lansia yang menjadi warga belajar Sekolah Bina Keluarga Lansia BKL Istiqomah (Center of Excellence BKL Istiqomah), di Aula Sasana Bhakti Praja, Gedung Setda, Selasa (17/12/24).

 

“Semoga ini bisa menjadi bekal bapak ibu semuanya, agar selanjutnya bisa berkiprah di keluarga dan lingkungannya, senantiasa menjadi lansia yang sehat, produktif, mandiri, bahagia dan bertakwa,” ujar Pj bupati.

 

Ditambahkan, menurut data Biro Pusat Statistik Kabupaten Banjarnegara, angka harapan hidup di Kabupaten Banjarnegara terus meningkat dari 2021-2023. Pada 2021, angka harapan hidup di Banjarnegara sebesar 74,28, menjadi 74,37 pada 2022, lalu 74,47 pada 2023. Peningkatan angka harapan hidup berarti penambahan warga berusia lanjut.

 

Pada umumnya, imbuh Masrofi, usia lanjut diiringi dengan penurunan kemampuan fisik dan mental. Salah satu permasalahan yang sangat mendasar pada lanjut usia adalah masalah kesehatan. Karenanya, Ia berharap, keberadaan sekolah lansia terus dipertahankan karena bermanfaat sebagai wahana untuk silaturahmi, bersosialisasi, dan belajar bagi anggotanya.

 

“Dengan belajar bersama, bertemu dan bercanda, saling menyapa, nostalgia cerita, akan membuat suasana senang, yang membuat awet muda,” ungkapnya.

 

Masrofi menginstruksikan Dispermades PPKB Kabupaten Banjarnegara terus memberikan pembinaan, pendampingan dan bimbingan kepada kelompok-kelompok sekolah lansia di Kabupaten Banjarnegara, agar berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang banyak untuk seluruh masyarakat.

Sementara itu, perwakilan Sekolah Bina Keluarga Lansia BKL Istiqomah, Rubiana Islam Kartini, menjelaskan, sekolah lansia adalah pendidikan nonformal yang bertujuan memberikan informasi pelatihan, baik teori, maupun praktek.

 

“Sistem belajar dengan ceramah, diskusi dan praktik. (Materinya) tentang tujuh dimensi lansia tangguh, delapan fungsi keluarga, serta perawatan jangka panjang bagi lansia rentan penyakit, serta praktik keterampilan,” tambahnya.

 

Dia mengatakan, para peserta sekolah lansia belajar tentang kesehatan fisik, mental, dan spiritual, yang mendukung mereka tetap bugar, bahagia, bertakwa, produktif, mandiri, baik secara fisik, maupun ekonomi.

 

“Sehingga, (warga) lansia dapat meningkat kualitasnya, ibadahnya meningkat, dapat hidup mandiri bermasyarakat, menyalurkan pengetahuannya sesuai kemampuan serta bahagia sejahtera diri dan keluarga,” imbuhnya.

 

Sebagai informasi, 88 orang warga lansia yang dinyatakan lulus dan diwisuda tersebut telah menyelesiakan serangkaian kurikulum tahap Dasar (S1) dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang, tahap Standar 2 (S2) sejumlah 23 orang, dan tahap Standar 3 (S3) sejumlah 25 orang.

Penulis: Eko, Kominfo Banjarnegara
Editor: Tn, Diskominfo Jateng

Berita Terkait