Mau Cetak Kemasan Produk UMKM, Yuk ke Rumah Kemasan Jateng

  • 04 Nov
  • ikp
  • No Comments

SEMARANG – Anda pengusaha kecil tapi ingin punya kemasan berkualitas? Datang saja ke Rumah Kemasan Jateng, selain melayani cetak kemasan berharga miring, disediakan pula promosi siniar juga konsultasi.

Terletak di Jl Ki Mangunsarkoro Nomor 10, Karang Kidul, Kecamatan Semarang Tengah, UPT milik Pemprov Jateng ini sudah melayani setidaknya 500 UMKM/IKM. Pengusaha kecil menengah, Novianto Deddy, mengaku puas menggunakan layanan Rumah Kemasan Jateng.

Dijelaskan, sejak memulai usaha pada 2018, dia mempercayakan kemasan produk “Wingko O” miliknya pada Rumah Kemasan Jateng. Baginya, kualitas cetakan UPT tersebut cukup prima.

“Harga lebih murah karena diarahkan harga murah, kualitas kertas (bagus). Selain itu kecepatan cetakan juga cepat. Kalau di luar untuk 1.000 kemasan bisa Rp1.000 per kemasan. Kalau di sini, ya ada perbedaan harga sekitar 10 persen, sekitar Rp800 sampai Rp1.000 per kemasan,” tuturnya.

Tidak hanya kualitas cetakan kemasan, terang Novianto, di fasilitas tersebut juga terdapat layanan konsultasi. Selain itu, dengan tampilan gedung baru, juga dilengkapi dengan mesin cetak digital dan pojok promosi siniar atau podcast.

“Konsultasi gratis. Malah kadang ada pegawai yang mengecek kualitas, apakah sesuai setelah cetak, dari warna dan kualitasnya. Tapi selama ini cukup, tidak ada kekurangan,” imbuhnya.

Untuk layanan konsultasi, bisa menghubungi nomor WA 08112671775 atau bisa mengunjungi Instagram @bikdk.indagjateng.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng, Sakina Rosellasari mengatakan, UPT Rumah Kemasan Jateng atau Balai Industri Kreatif Digital dan Kemasan (BIKDK) bertujuan membantu UMKM dan IKM. Dia berharap, lebih banyak pelaku usaha yang bergabung.

Sakina menuturkan, Rumah Kemasan Jateng tidak semata UPT yang bertujuan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Terkait harga, memang sudah diatur dalam peraturan gubernur Jawa Tengah.

“Kami juga melakukan pembinaan, pendampingan. Jadi tidak semata profit oriented,” pungkas Sakina. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait