Masuki Musim Hujan, Sekda Hargiyanto Masyarakat Sragen Diminta Waspada Bencana

  • 02 Nov
  • Yandip Prov Jateng (2)
  • No Comments

SRAGEN – Memasuki musim hujan, masyarakat diminta mewaspadai ancaman bencana. Mereka juga diharapkan melakukan upaya antisipasi, mulai tidak membuang sampah sembarangan, melakukan tindakan terhadap pohon yang sudah rapuh atau terlalu lebat, hingga menjaga pola hidup sehat.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Sragen untuk berpola hidup sehat, dan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menganggu saluran air, serta memangkas pohon yang terlalu lebat agar tidak tumbang ketika angin kencang melanda,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Sragen, Hargiyanto, saat Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi, yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), di Alun-alun Sasono Langen Putro Sragen, Jumat (1/11/2024).
Dia juga berpesan agar masyarakat Sragen tidak panik dengan banyaknya informasi mengenai gempa megathrust, karena Indonesia merupakan negara yang berada di jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
“Camat dan Kepala Desa harus terus berkolaborasi dengan unsur wilayahnya, untuk mengidentifikasi potensi bencana, serta mengajak masyarakat untuk berpartisipasi baik, pra, tanggap darurat, dan pascabencana, agar tercipta kemandirian dan ketangguhan masyarakat, terhadap ancaman bencana yang bisa terjadi kapan saja,” kata sekda.
Dijelaskan, dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sragen, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah berkolaborasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan tim relawan NU, MTA, dan Muhammadiyah, dalam menyediakan sarana prasarana, seperti mobil dan perahu evakuasi.
“Setiap jam ada laporan terkait monitor Early Warning System (EWS) berupa surat edaran di Whatsapp Group. Hasil laporan tersebut kita sampaikan ke masyarakat, juga melalui aplikasi pesan. Dengan teknologi, kita lebih mudah ya untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana yang menjadi urusan kita bersama,” terangnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sragen, R Triyono Putro menambahkan, EWS yang ada di Desa Jetis dan Musuk (Kecamatan Sambirejo), serta Sungai Mungkung (Kecamatan Sidoharjo), masih berfungsi secara normal. Seismograf juga dipasang di Kecamatan Jenar, untuk mendeteksi adanya potensi gempa.
“BPBD berkoordinasi dengan DLH untuk membersihkan sungai bersama-sama secara terjadwal, di Sungai Garuda, Mungkung, dan sungai lainnya yang perlu diwaspadai. Kiranya saat terjadi hujan deras air tidak akan meluap, yang mengakibatkan banyaknya rumpun bambu menutup jembatan,” katanya.
Triyono menguraikan pemetaan potensi bencana alam di Kabupaten Sragen, meliputi banjir dan tanah longsor di Kecamatan Sambirejo, Sidoharjo, dan sekitar aliran sungai lainnya. Adapun kekeringan di wilayah Kecamatan Jenar, Gesi, Tangen, Sumberlawang, dan Kalijambe, sudah mulai teratasi dengan adanya CSR sumur dalam.
Dalam kesempatan itu, Sekda bersama Forkopimda serta Kepala OPD di lingkup Kabupaten Sragen meninjau gelar kelengkapan peralatan kebencanaan dan kendaraan kebencanaan alun-alun Sragen. Hal itu guna mengukur kesiapan SDM dan sarana prasarana penanggulangan bencana.

Penulis : Rindah/Yuli_DiskominfoSragen
Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait