HENDI BANGUN GEDUNG ICU UNTUK WARGA MISKIN

  • 06 Nov
  • yandip prov jateng
  • No Comments

SEMARANG-Walikota Semarang, Hendrar Prihadi atau yang biasa disapa Hendi, Kamis (5/10) melakukan sidak ke RSUD KRMT Wongsonegoro untuk mengecek progres pembangunan gedung IBS ICU Terpadu. Datang sekitar pukul 10.00 dengan menggunakan baju berwarna putih, Hendi yang tiba di RSUD masuk melalui pintu IGD lalu berjalan cepat ke arah lokasi gedung tersebut dibangun, yang kemudian disusul oleh Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati dan Wakil Direktur Pelayanan, Abdul Hakam.

Kedatangannya kali itu untuk memastikan pembangunan gedung IBS ICU Terpadu sesuai dengan rencana serta dapat segera digunakan. Pasalnya, Hendi merasa bahwa pengoperasian gedung ICU Terpadu tersebut sudah sangat mendesak untuk dapat melayani lebih banyak warga tidak mampu di Kota Semarang. Pasalnya Hendi tidak ingin ada warga tak mampu yang tidak terlayani karena keterbatasan fasilitas.

Gedung IBS ICU sendiri dibangun di lahan seluas 2000 meter persegi dengan menelan biaya sekitar 59 Milyar Rupiah. Gedung yang dibangun berlantai 4 tersebut nantinya akan digunakan untuk menjalankan aktifitas intensif care diantaranya pelayanan Bedah, Radiologi, dan PICU NICU.

Hendi menjelaskan jika pembangunan gedung tersebut targetnya harus selesai di bulan Desember. “Pembangunannya gedungnya saya cek pembangunannya sudah mencapai 50% dan tidak ditemukan ada kendala yang menghambat”, jelas Hendi. “Harapannya tentu saja pembangunannya dapat sesuai rencana, alat-alat kesehatannya dapat segera disiapkan, dan gedung ini segera beroperasi”, tambahnya.

Sedangkan Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati mengatakan saat ini RSUD KRMT Wongsonegoro memang kerap mendapatkan rujukan pasien tidak mampu dari rumah sakit lain. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa rumah sakit swasta di Kota Semarang yang menetapkan kuota untuk melayani warga tak mampu. “Sehingga sesuai arahan Pak Wali, kami ditarget untuk dapat terus meningkatkan fasilitas di sini sehingg dapat melayani seluruh warga tidak mampu”, tutur Susi.

Berita Terkait