Gali Potensi Akademik Anak, 135 Pelajar Berkebutuhan Khusus Ikuti Asesmen

  • 08 Oct
  • Yandip Prov Jateng (1)
  • No Comments

KEBUMEN – Sebanyak 135 orang peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) tingkat SMP di wilayah Kabupaten Kebumen mengikuti asesmen di RSUD Prembun dan RSUD Dr. Soedirman. Tujuannya untuk mengetahui kemampuan mereka dalam pencapaian perkembangan secara akademik dan psikologi.

 

IKepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kebumen, Yanie Giat Setyawan, mengatakan, kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap tahun.

“Asesmen PDBK ini untuk mengetahui potensi dan kelemahan individu, sehingga dapat diidentifikasi kebutuhan mereka dari hal yang dikuasai dan yang belum dikuasai, baik dalam aspek pembelajaran atau aspek perkembangan,” ujar Yanie, saat meninjau pelaksanaan asesmen di RSUD Prembun, Senin (7/10/2024).

 

Yanie menyebut, jumlah PDBK di wilayahnya sebanyak 251 pelajar. Tidak semua siswa PDBK mengikuti asesmen ini karena keterbatasan anggaran Pemerintah Kabupaten Kebumen. Asesmen dilakukan secara bertahap, yakni dengan mendahulukan siswa yang membutuhkan perhatian ekstra.

 

Di tempat yang sama, dokter umum di RSUD Prembun, Singgih Priambodo, mengatakan, asesmen meliputi beberapa pemeriksaan, antara lain pemeriksaan kesehatan mata, mulut, telinga, jantung, dan paru, Selanjutnya, tes kemampuan membaca dan menulis, serta wawancara mengenai kendala yang dihadapi pelajar di sekolah.

 

“Dari hasil pemeriksaan tadi memang ada beberapa anak yang membutuhkan bimbingan belajar yang intens. Setiap anak memiliki kemampuan daya serap yang berbeda. Ada juga beberapa yang daya ingatnya masih lemah, jadi butuh pendampingan yang ekstra, bukan hanya di sekolah, melainkan juga di lingkungan keluarga,” ujar Singgih.

 

Sementara itu, Psikolog RSUD Prembun, Yulia Tri Haryati, menyampaikan, terkait kondisi psikologi, peserta diberikan tes intelegensia, gaya belajar, dan kepribadian. Hasilnya, terdapat beberapa anak yang masih belum bisa membaca atau menulis. Lalu, ada juga beberapa siswa yang merasa sangat lemah dalam mengikuti satu atau dua mata pelajaran, seperti matematika, bahasa Inggris. Kondisi tersebut membutuhkan pendampingan ekstra.

 

“Dari asesmen ini nantinya kita akan memberikan rekomendasi yang dapat orang tua lakukan demi pencapaian perkembangan anak, termasuk kepada guru. (MIsalnya), bagaimana membuat metode yang efektif dalam menerapkan proses pembelajaran terhadap ABK, sesuai dengan kesulitan yang dihadapi anak,” tandasnya.

 

 

Penulis: Tim Kominfo Kebumen
Editor: Tn, Diskominfo Jateng

Berita Terkait