Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Haru dan Bangga, saat Kontingen Para Atletik Jateng Mendulang 12 Medali Emas
- 08 Oct
- ikp
- No Comments

SURAKARTA – Atik Winarti tak dapat membendung haru ketika anaknya, Alif Farhakim finish pertama, ajang lari estafet 400 meter, pada Peparnas XVII di Surakarta. Ia bersama tiga rekannya Guntur Hariyanto, Unggul Priyambodo, dan Iqbal Rizki Pratama, memenangi kategori T36-T38, di Stadion Sriwedari, Selasa (8/10/2024) sore.
Rasa bangga bercampur bahagia membuncah di dada Atik. Ia bersyukur, perjuangan anaknya berlatih intensif selama empat bulan, terbayar lunas.
“Saya sangat bahagia sekali. Anak saya main dua kali, ini yang perdana menang,” tuturnya,menahan buncah haru.
Sebagai orang tua, Atik mengaku terus memberi motivasi kepada anaknya itu. Karena, ia yakin hasil tak akan mengkhianati proses yang panjang.
Ia bahkan yakin, suatu saat anaknya itu akan membawa harum nama Indonesia di kancah olahraga internasional.
“Saya terus memotivasi Alip, dia kan kurang di bidang akademik, tapi punya bakat lari. Saya yakin anak saya bisa menjadi atlet internasional dan Jateng menjadi juara nomor satu dan punya atlet terbaik,” imbuhnya.
Perasaan bangga juga diungkapkan Atik Hidayati. Ia menyempatkan waktu khusus untuk menemani anaknya Muhammad Dimas Ubaidillah, berlaga di cabor lompat jauh untuk disabilitas netra.
“Saya dari Kendal, ini menemani anak saya berlomba di lompat jauh. Alhamdulillah, senang sekali doanya dikabulkan, karena sudah lebih dari dua bulan berlatih,” ungkapnya.
Atik mengutarakan, selalu mendukung setiap langkah yang dilakukan oleh putranya itu. Dia hanya bisa memberi motivasi, di tengah latihan Dimas yang menguras tenaga.
Kemenangan untuk Orang Tua
Sementara itu, Alif Farhakim, mengaku senang dengan pencapaian tersebut. Menurutnya, hasil yang ia peroleh sudah masuk dalam perhitungannya.
“Tadi tidak memikirkan apapun, loss saja. Latihan sudah empat sampai lima bulan. Ya kadang cidera, sakit. (Hasil) Ini sudah saya sangka. Bangga banget, ke depan harapannya bisa membantu orang tua,” urai Alif, yang kini duduk di bangku kelas X SMA itu.
Senada disampaikan Dimas. Dia menyebut seluruh kerja kerasnya terbayar. Apalagi, sebelumnya Dimas adalah atlet lari, bukan atlet lompat tinggi.
“Ya kaki sakit, cidera, otot ketarik. Karena lompat jauh kan tidak pakai guide, harus ada feeling agar tidak belok kanan kiri. Tadi catatan saya 5,26 meter,” ungkapnya.
Setelah mendapat emas, Dimas mengungkapkan akab tsrus fokus berlatih. Ia berharap dapat masuk dalam jajaran atlet paralimpik.
“Terakhir di kejuaraan internasional, saya sampai di tingkat Asia di Hangzhou Cina sampai semi final,” tuturnya.
Bakal meraih uang pembinaan, Dimas menyatakan akan memberikannya kepada sang ibu.
“Untuk menyenangkan orang tua, buat usaha,” terangnya.
Kepala pelatih para atletik Kontingen Jateng Agus Widayat menjelaskan, pada cabor ini mereka mengoleksi 12 medali emas.
“Alhamdulillah hari ini sesuai target, bahkan mungkin bisa melebihi hari ini. Target kita pas rapat enam emas, alhamdulillah dapat 12 medali emas,” pungkas Agus. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)