RESMIKAN PERGANTIAN NAMA RSUD IR SOEKARNO SUKOHARJO

  • 10 Nov
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

SUKOHARJO-Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, mengingatkan rumah sakit ke depan tidak hanya menerima pasien tetapi juga menjadi tempat pencegahan penyakit.

Rumah sakit (RS) menjadi tempat pasien berkonsultasi tentang bagaimana mencegah munculnya penyakit. Tim medis harus bisa memberi penjelasan agar masyarakat terhindar sakit.

Pesan itu disampaikan Puan Maharni saat meresmikan perubahan nama RSUD DKR Sukoharjo menjadi RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo, Selasa (7/11/2017), di halaman RS setempat. Menko PMK  meminta petugas kesehatan RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo memberikan layanan terbaik kepada rakyat.

“Jangan sampai setelah nama diganti layanan tidak bagus sementara rumah sakit sendiri sudah bagus. Jangan sampai rakyat takut datang ke rumah sakit karena takut ditolak tidak mendapatkan layanan yang baik. Layanan senyum diawal menerima pasien harus dibiasakan,” ujarnya.

Menko PMK Puan Maharani mengatakan fungsi pencegahan atau promotif preventif dibutuhkan agar masyarakat bisa menanyakan kepada dokter atau petugas kesehatan mengenai cara pencegahan penyakit. Puan Maharani mengatakan kebutuhan infrastruktur serta sarana dan prasarana yang memadai sangat dibutuhkan rumah sakit.

Namun, yang tak kalah penting adalah sumber daya manusia (SDM) memiliki kemampuan dan jiwa melayani. “Gedung megah jangan sampai SDM-nya tidak memiliki jiwa melayani. Keberadaan Jaminan Kesehatan Nasional sekarang penting untuk meningkatkan kualitas bagi jaminan mutu masyarakat.”.

Menko PMK sebagai wakil pemerintah sekaligus wakil dari keluarga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas usulan nama RSUD Ir. Soekarno.

Penggunaan nama proklamator sebagai nama fasilitas dan sarana pelayanan kepada masyarakat membawa konsekuensi yang tidak ringan. Salah satunya adalah menjaga kredibilitas dari nama yang telah disandangnya.

Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penekanan tombol yang membuka kain selubung patung Ir. Soekarno oleh Menko PMK. Pada Kesempatan ini, Menko PMK sekaligus memberikan bantuan berupa pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak sekolah, balita dan ibu hamil sebanyak 1,5 ton; PKH untuk 30 kelompok usaha bersama senilai Rp.20 juta; ODF (Pembangunan Jamban) kepada 3451 KK dengan total nilai Rp.5,176 M; Sertifikat Proda 485 sertifikat; MOP (KB bagi bapak-bapak) sebanyak 6 orang; dan Paket Sembako untuk 147 keluarga miskin dengan nilai Rp.150.000 per paket.

Tampak hadir dalam kesempatan ini, Wakil Gubernur Jawa Tengah,H. Heru Sudjatmoko, M.Si, Bupati Sukoharjo, H Wardoyo Wijaya SH.,MH; Ibu Hj Etik Suryani Wardoyo; Direktur Utama RSUD Kabupaten Sukoharjo,drg. Gani Suharto Sp.KG; Ketua DPRD Sukoharjo, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo; serta Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan, Kemenko PMK, Sigit Priohutomo.

Demikian informasi yang disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Sukoharjo. (Tj)

Berita Terkait