Hadapi Perubahan Iklim, Pemkab Dorong Petani Milenial Manfaatkan Teknologi

  • 24 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

REMBANG – Pemerintah Kabupaten Rembang terus mendorong kaum milenial untuk memanfaatkan teknologi, dalam menghadapi tantangan kondisi iklim yang tidak menentu. Sebab, dengan potensi lahan pertanian sekitar 26 ribu hektare dan tegalan sekitar 28 hektare, hanya 4 ribu hektare lahan yang memiliki pengairan irigasi, selebihnya merupakan lahan tadah hujan.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan mengungkapkan, tantangan itu menjadi salah satu penyebab rendahnya minat kaum milenial untuk terjun ke dunia pertanian.

“Berdasarkan data BPS Rembang 2023, jumlah petani milenial di Kabupaten Rembang saat ini baru mencapai 18 ribu orang atau 19%, dari total sekitar 90 ribu petani,” kata Agus, pada talkshow “Peluang dan Tantangan Petani Milenial dalam Mewujudkan Pertanian Rembang Gemilang”, di Aula Dintanpan, Selasa (23/7/2024).

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani, sekaligus memfasilitasi estafet dari petani yang rata-rata berusia di atas 50 tahun kepada para anak muda, agar jumlah petani milenial di Kabupaten Rembang kian bertambah.

“Pemkab sudah semaksimal mungkin memfasilitasi pertanian, mulai dari bantuan alsintan setiap tahun, ratusan unit kita distribusi. Kemudian fasilitas pertanian, ada jalan usaha tani, embung, itu terus kita kembangkan. Kemudian, bibit-bibit, pupuk, dan yang lainnya,” ujarnya.

Agus juga menyebutkan, dari 18 ribu petani milenial, 10 ribu petani sudah menggunakan teknologi untuk mengolah lahan pertaniannya. Sementara 8 ribu petani milenial lainnya, masih menggunakan cara konvensional.

“Milenial itu muda, energik, plus tidak gaptek teknologi, harus bisa mengakses teknologi digital. Itu yang akan membedakan petani muda biasa, dengan petani muda milenial. Oleh karena itu, kami sangat berharap pengembangan SDM petani muda ini terus diupayakan bersama, agar estafet pelaku pertanian di Rembang bisa berjalan baik,” tambahnya.

Bupati Rembang Abdul Hafidz menegaskan, pihaknya selalu memprioritaskan sektor pertanian, peternakan, dan kelautan sejak 2015, untuk memaksimalkan potensi Kabupaten Rembang.

“Dengan perubahan iklim yang ada ini, maka teknologi yang bisa menjawab. Teknologi bisa dioperasikan, ketika petani milenial memiliki SDM yang cukup. Ini yang akan kita perhatikan. Siklus ini lah yang saya kira tepat sekali, untuk berbenah diri, berfikir jauh ke depan dengan perubahan yang ada ini,” ungkap bupati.

Dengan memanfaatkan teknologi, pihaknya berharap para petani milenial dapat mengatasi tantangan iklim dan meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.

Penulis: Mifta Rembang
Editor: Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait