Selamatkan Diri dari Gempa, Warga Berhamburan Ke Luar Rumah

  • 08 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PEKALONGAN – Suara gemuruh bak pesawat melintas diiringi getaran yang cukup kencang tiba-tiba dirasakan Tunamah, warga Desa Gamer, saat dirinya membuat camilan di dapur rumahnya, Minggu (7/7/2024).

Seketika, ia panik dan berteriak memanggil suaminya, Sadikin, yang tengah membaca koran di ruang tamu. Mereka berdua lantas berlari ke luar rumah dan menyaksikan genteng atap rumahnya berjatuhan serta menimpa dinding rumah tentangganya, Fatonì.

“Getarannya saya rasakan dua kali dalam waktu berdekatan. (Getaran) pertama di sekitar sumur dan yang kedua di dekat meja dapur. Saya melihat seperti dinding dan genteng atap rumah Saya seperti terangkat gitu dan tidak berapa lama dinding rumah sebelah ada yang roboh dan menimpa genteng rumah saya,” jelasnya, saat ditemui di rumahnya, Senin (8/7/2024).

Tak berbeda, istri Fatoni, Suminah, menceritakan awal kejadian gempa sekitar pukul 14.35 WIB. Saat itu, ia sedang memasak di dapur, sementara bersama anak laki-lakinya mencuci piring. Tiba-tiba ia merasakan getaran gempa yang diikuti suara gemuruh. Saat bersamaan, serpihan batu bata dinding rumahnya bertaburan. Tanpa pikir panjang, ibu dan anak tersebut berlari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.

“Kami langsung lari ke luar rumah, dengar suara tetangga-tetangga juga panik lari. Saya yang udah terlanjur mau memasak kacang juga saya tinggal saja ke luar, sampai masakannya hangus semua saking paniknya. Alhamdulillah, saat kejadian tidak ada yang luka,” kisahnya.

 

Terpisah, Lurah Gamer, Slamet Samuji menerangkan, pada saat kejadian gempa, sebagian warganya ada yang merasakan getaran gempa yang kuat dan ada yang rendah. Beberapa warga panik dan berhamburan ke luar rumah

“Alhamdulillah kami bersyukur tidak ada korban jiwa baik yang luka-luka maupun meninggal dunia,” ungkapnya.

Di Batang, angggota keamanan Masjid Agung, Rohmani, menuturkan, situasi saat terjadinya gempa membuat seluruh jemaah masjid berhamburan ke luar untuk menghindari dampak gempa.

“Tadi suaranya gemuruh, semua orang yang ada di serambi sama ruangan dalam masjid ke luar karena ketakutan,” bebernya, Minggu (7/7/2024).

Kepala Bidang Kedaruratan Logistik BPBD Batang, Muhammad Fajri, mengatakan, gempa membuat sejumlah rumah warga rusak, begitu juga beberapa infrastruktur publik. Berdasarkan pantauan, titik pusat gempa terjadi di Batursari, perbatasan Kabupaten Batang dan Pekalongan.

“Wilayah yang mengalami kerusakan di Desa Lebo, Karangasem, Masjid Agung Batang, pendapa kabupaten, dan Pasar Batang,” terangnya, saat ditemui di kantornya.

Sebagai informasi, gempa bermanitudo 4,4 mengguncang wilayah Batang dan sekitarnya pada Minggu (7/7/2024) pukul 14:35:24 WIB. Pusat gempa berada darat sekitar 5 kilometer timur laut Batang, tepatnya di 6,97 Lintang Selatan, 109,72 Bujur Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.

Penulis: Heri, Kontributor Batang/ Dian, Kontributor Kota Pekalongan
Editor: Tn, Diskominfo Jateng

Berita Terkait