Tak Hanya Fokus Akademis, PKBM Budi Utomo Sluke Juga Bekali “Skill” Jurnalistik

  • 26 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

REMBANG – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Budi Utomo Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sluke tidak hanya fokus memberikan pembelajaran akademis seperti sekolah pada umumnya. Bekal keterampilan tambahan bagi warga yang belajar di sana, juga diberikan.

Kepala PKBM Budi Utomo Desa Sendangmulyo, Sutrisno menyampaikan, pihaknya kerap memberikan keterampilan selain program kejar paket, seperti pelatihan jurnalistik atau menulis berita. Selain itu, mereka juga diajari membuat video tentang potensi desa.

Menurutnya, pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi warga, bahkan nantinya bisa mendapatkan penghasilan dari kegiatan jurnalistik, baik berupa tulisan maupun video.

Terkadang, lanjutnya, pihaknya juga mengadakan lomba jurnalistik, agar dapat memotivasi warga belajar untuk terus mempelajari cara menulis dan membuat video.

“Saya bahkan sampai terkejut ada warga belajar mampu membuat video dilengkapi dubing suara. Materi videonya juga lengkap dan sinkron dengan tulisan beritanya. Pemenang I hingga III, kita beri piala dan sertifikat penghargaan. Tujuan saya, melecut semangat warga belajar, siapa tahu nantinya bisa membuat konten yang bermanfaat dan menghasilkan,” ungkapnya, saat ditemui, Selasa (25/6/2024).

Sutrisno selalu menekankan kepada warga belajar, agar tidak minder meski menempuh pendidikan nonformal. Karena lulusan PKBM Budi Utomo sudah banyak yang berhasil.

Dia mencontohkan, ada lulusan kejar paket C asal Desa Sudan, Kecamatan Kragan, yang tahun ini diterima menjadi anggota TNI, dan masih banyak lulusan lainnya yang akhirnya meraih cita-cita.

“Ada cerita-cerita sukses lain. Alhamdulillah, kita sudah memberikan banyak manfaat untuk masyarakat, terutama di Kecamatan Sluke, Kragan, dan sekitarnya,” imbuh Sutrisno.

Ditambahkan, PKBM Budi Utomo memiliki sekitar 89 anak putus sekolah. Kini mereka penuh semangat bisa menuntaskan Pendidikan, hingga setara SMA. Dengan kelonggaran belajar di program kejar paket, menurutnya warga belajar bisa menyesuaikan waktu lebih mudah. Termasuk, ketika harus bekerja atau mondok di pondok pesantren.

“Kegiatan belajar mengajar seminggu sekali tatap muka di hari Minggu, dan dua kali secara online di hari lainnya. Sejak berdiri 2009 sampai sekarang, kita sudah meluluskan 982 orang,” tandasnya.

Penulis: Mifta, Kominfo Rembang
Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait