SYEH SHOLEH “GELAR HAJI ITU HARUS DIRAWAT”

  • 09 Nov
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

BREBES-Pengasuh pondok pesantren Darussalam Jatibarang Kidul, Jatibarang Kidul KH Syeh Sholeh Muhammad Basalamah mengingatkan bahwa gelar haji itu harus dirawat. Karena haji itu harus tumbuh sepanjang hayat, bukan tatkala berada di tanah suci saja tetapi ketika kembali ke tanah air dan sepanjang hayatnya untuk menjaga ke-mabrur-an haji.

Demikian disampaikan Syeh Sholeh Muhammad Basalamah saat menyampaikan mauidlatul khasanah pada Silaturahmi Jamaah Haji Kabupaten Brebes 2017 dengan Pemkab Brebes, di Pendopo Bupati, Rabu (8/11).

Syeh Sholeh menjelaskan, ibadah haji itu ibarat menanam padi. Ketika menanam, itu mudah karena hanya sekali dalam semusim. Tetapi untuk bisa panen harus dipelihara sepanjang masa. Diakuinya, memelihara itu lebih capai dan membutuhkan waktu yang lama sekali.

“Kalau ingin hajinya mabrur, tentu setelah nandur (menanam) selanjut harus dipelihara dengan berbagai daya dan upaya,” ujarnya.

A’wan PC NU Brebes itu memberi resep, untuk mencapai derajat mabrur-mabrur maka ada dua langkah yang harus ditaati yakni menjaga lisan dan menjadi contoh dalam kehidupan bermasyarakat.

Lisan atau ucapan bisa mengantarkan seseorang menuju ke surga dan juga menjerumuskan ke jurang neraka. Bau harum akan terpancar dari seseorang yang selalu menjaga lisannya dengan baik, dalam artian selalu menggunakan lisannya untuk beribadah kepada Allah SWT. Berkata yang baik baik, tidak menyakiti seseorang dan selalu berdzikir kepada Yang Maha Kuasa.

Seorang haji dan hajjah juga hendaklah menjadi contoh di keluarga maupun lingkungannya. Penyandang haji dan hajjah telah menjadi tolok ukur akhlak di lingkungannya.

Wakil Bupati Brebes Narjo SH berharap kepada jamaah haji 2017 mampu meningkatkan kualitas keimanan dan keislamannya. Dan jangan merasa lebih tinggi derajatnya di masyarakat dengan menunjukan kesombongan. Namun harus sebaliknya, dengan menunjukan sikap dan sifat rendah hati dan penuh kasih sayang  kepada warga masyarakat yang kurang beruntung.

Seorang haji itu, lanjutnya harus menunjukan kepeduliannya dengan sering berbagi infaq, zakat maupun shodaqoh. “Dengan tangan-tangan keikhlasan para jamaah haji di lingkungannya masing-masing, saya yakin bisa berkontribusi menanggulangi kemiskinan,” tandasnya.

Ketua Pengurus Daerah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Kabupaten Brebes H Athoillah Syatori MSi mengajak jamaah haji 2017 untuk bergabung ke IPHI, Dengan berbagungnya ke IPHI akan terjalin silaturahmi yang langgung sekaligus memelihara makna haji sebagai haji yang mabrur-mabruroh.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kabupaten Brebes Drs H Imam Hidayat MPdI jamaah haji Kabupaten Brebes sebanyak 1141 jamaah kloter 8, 51, 52, 53 dan 54.

Secara umum, pelayanan dan perjalanan haji aman, tertib dan lancar. Namun demikian ada kekuarangan dan beragam persoalan yang bisa dijadikan bahan evaluasi dimasa mendatang.

Dilaporkan oleh Imam, ada 8 orang jamaah haji Kabupaten Brebes yang meninggal di tanah suci. Yakni Surya Rasmin dari Prapag Kidul Losari, Faizah Achrod Abdul Manan Dukuhturi Bumiayu, Kosim Madrawi Slatri Timur Larangan, Agus Salim, Caya Sambyah Soyaat Dukuh Cecek  Larangan, Rasuli Rusul Sadyan Bangsri Bulakamba, Koriyah Juwid Sukman Kertabesuki Wanasari dan Sainyah Said. (wasdiun)

 

Berita Terkait