Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
WALIKOTA HENDI DORONG ANAK MUDA UNTUK IVESTASI NAMA
- 09 Nov
- dev_yandip prov jateng
- No Comments

SEMARANG-Menjelang peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November mendatang, Pemerintah Kota Semarang menggelar pertemuan antar generasi saresehan kepahlawnaan di Balai Kota Semarang Senin (4/11).
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menegaskan, pemuda sekarang ini bukan waktunya lagi untuk berperang mengangkat senjata melawan penjajah. Namun, makna pahlawan bagi pemuda saat ini adalah mengukir prestasi yang bermanfaat bagi negara dan bangsa.
“Karena sekarang ini sudah bukan waktunya berperang lagi. Seorang pahlawan saat ini adalah bagaimana adik-adik mempunyai sebuah prestasi yang secara tulus, ikhlas tanpa pamrih, prestasi itu bermanfaat untuk bangsa negara dan lingkungan sekitar,” tegas Wali Kota Hendrar Prihadi sebelum membuka acara saresehan pertemuan antar generasi di Balai Kota Semarang Senin (4/11).
Sebagai narasumber saresehan DR Sudartho dari DHD 45 Provinsi Jateng, Kesbangpol Pemkot Semarang, Ketua Karangtaruna Gde Ananta Wijaya, Ketua LVRI Hari Widodo, Pepabri, PWRI, Pelaku Pertempuran 5 Hari Kota Semarang, berbagai Ormas dan Pelajar di Kota Semarang.
Pria yang akrab disapa Wali Kota Hendi mencontohkan, salah satunya pasangan pemuda yang menjadi pahlawan di Indonesia saat ini adalah seperti pebulutangkis Tantowi Yahya dan Liliana yang menjuarai All England di event olahraga internaisonal Olympiade.
“Disaat Indonesia terpuruk, Tantowi dan Liliana mengangkat nama Indonesia jadi juara dunia bulutangkis. Juara All England. Itu merupakan cara lain untuk menjadi pahlawan saat ini. Banyak cara untuk menjadi pahlawan bangsa caranya dengan bersekolah lebih baik, lebih tinggi dari
generasi sebelumnya karena pertandingan yang sesungguhnya adalah ketika masuk di dunia kerja yang nyata,” ujarnya.
Hendi tidak menginginkan jika pemuda saat ini jangan sampai terjebak pada kegiatan rutinitas belaka. Pasalnya, persaingan dunia Pendidikan dan lainya saat ini justru bertambah sangat tajam dalam kompetisi.
Pihaknya berharap pemuda saat ini selain berprestasi di bidang akademik, juga berprestasi dibidang non akademik. “Saya ingin para pemuda bisa menguasai Bahasa asing, menguasai olah raga, tarian, atau fotografi. Apalagi, di era milenial saat ini yang dibutuhkan adalah generasi muda yang kreatif, inovatif dan cerdas,” tambah Walikota.
Menurutnya yang menjadi kelemahan pemuda saat ini adalah dari segi sisi emosionalnya dan tidak mempunyai modal untuk berjuang,berkreatifitas dan berkarya. “Selama ini semangat, idealisme, kepandaian anak muda selalu mendominasi. Kelemahanya yaituemosionalnya serta finansialnya yang belum mapan,” jelasnya.
Namun generasi muda saat ini sudah bisa menjadi pemimpin baik di bangku sekolah maupun pada kegiatan-kegiatan kepemimpinan di luar sekolah. Sehingga kiprah dan peranya sebagai pemimpin menjadi investasi dan modal dirinya untuk menjadi pemimpin masa depan itu yang disebut investasi nama.
Hendi menambahkan, investasi nama bagi pemuda dalam memimpin akan menjadi peluang pemuda itu sendiri untuk menjadi figur pemimpin di Kota Semarang. ” Investasi nama bukan sesuatu yang sulit. Yang penting kita berbuat baik, dan orang lain merasakan kebaikan kita. Suatu saat kalau ada peluang menjadi pemimpin maka nanti pasti adik-adik akan direkomendasikan,” pungkasnya.
Peringatan Hari Pahlawan ke 72 yang mengusung tema Perkokoh Persatuan Membangun Negeri kali ini bertujuan menghormati perjuangan para pahlawan dan juga untuk mempertahankan kemerdekaan.
Rangkaian dalam kegiatan Peringatan Hari Pahlawan kali ini terdiri dari berbagai macam kegiatan mulai dari upacara benderaperingatan sampai acara tabur bunga di Pantai Tanjung Emas Kota Semarang, upacara bendera di Kantor Gubernur Jawa Tengah, upacara ziarah nasional di TMP Giri Tunggal, upacara tabur bunga di laut, upacara bendera di setiap instansi pemerintah.