‘KELILING KAMPUNG’, HENDI TEMUKAN RUMAH AGUS HAMPIR ROBOH

  • 02 Nov
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

SEMARANG-Senyum lebat terlihat di wajah Agus, warga RT 1, RW 5 Kelurahan Lamper Lor, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Pasalnya pagi hari, Rabu (1/11), rumahnya tiba-tiba didatangi oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi. Dirinya tak menyangka jika perhatian orang nomor satu di Kota Lumpia tersebut sampai juga kepadanya.

Agus sendiri memang sangat mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah. Pasalnya, saat ini rumah yang ditinggalinya dalam kondisi yang memprihatinkan dan cendrung tidak layak huni. Kondisi tidak layak huni tersebut terlihat dari beberapa dinding yang jebol, atap yang keropos, serta lantai yang tidak berkeramik. “Saya sangat senang, rumah saya akan langsung diperbaiki pak wali”, tutur Agus sumringah.
Walikota Semarang yang juga biasa disapa Hendi itu sendiri menjumpai rumah Agus ketika dirinya berkeliling jalan kaki di Kelurahan Lamper Lor, Semarang Selatan. Dirinya kemudian terhenti di rumah Agus karena khawatir dengan kondisi rumah tersebut yang terlihat hampir roboh.
“Itu rumahnya seperti itu kok masih ditinggali ? Kalau ambruk (roboh) siapa yan tanggung jawab ?”, tanya Hendi kepada Mutohar, yang merupakan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Semarang. “Tolong ini segera diperbaiki rumahnya, bulan ini bisa selesai ya ?”, tanya Hendi lagi yang langsung disanggupi oleh Mutohar.
Mutohar kemudian menjelaskan bahwa rumah Agus tersebut akan mulai dibenahi oleh Pemerintah Kota Semarang pada pertengahan bulan November 2017 dan akan rampung pada akhir bulan. “Tadi kita lihat, untuk perbaikan atap, dinding, dan lantai ini waktu yang dibutuhkan sekitar dua minggu”, jelas Mutohar. “Namun agar cepat selesai tentu saja dibutuhkan partisipasi warga sekitar juga untuk ikut bergotong royong”, lanjut.
Walikota Hendi menceritakan, bahwa permasalahan rumah yang tidak layak huni di Kota Semarang bukan hanya ada di Kelurahan Lamper saja. Hendi meyakini masih ada sebagai masyarakat yang mengalami nasib seperti Agus.
“Jadi saya usahakan sebisa mungkin setiap pagi berkeliling ke kampung, karena yang seperti ini bisa saja luput dari perhatian masyarakat sekitar sehingga tidak dikomunikasikan kepada kami”, jelas walikota asli Kota Semarang tersebut.
“Maka dari itu saya selalu katakan ke teman-teman di Pemerintah Kota Semarang, bahwa turun ke bawah itu wajib hukumnya, kalau sudah diingatkan tapi masih tidak dilakukan juga, saya gandeng untuk turun bareng-bareng”, tegas Hendi.

Berita Terkait