Hari Bela Negara, Masyarakat Diminta Waspada dan Deteksi Dini Potensi Gangguan

  • 19 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Memperingati Hari Bela Negara, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap tindakan yang berpotensi terjadi gangguan.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah Haerudin, meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan diri, terhadap potensi gangguan yang ada di wilayah masing-masing.

“Kita harus melakukan kewaspadaan dini, kita harus melakukan deteksi dini terhadap potensi yang akan menimbulkan gangguan. Apalagi ini kita menghadapi tahun baru, diawali dengan Natal,” kata Haerudin, seusai upacara Hari Bela Negara, di halaman kantor Gubernur Jateng, Selasa (19/12/2023).

Menurutnya, potensi gangguan itu di antaranya adanya tindakan terorisme. Seperti yang disampaikan Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, sekitar sepuluh hari lalu terjadi penangkapan terduga teroris sebanyak sembilan orang.

Oleh karena itu, Haerudin meminta masyarakat sama-sama waspada, dengan menjaga melalui deteksi dini. Seperti, jika ada orang yang tak dikenal atau tamu datang ke lingkungan, mesti menanyakan maksud dan tujuannya.

“Apabila ada tamu, atau ada orang yang tidak dikenal, supaya ditanya, supaya dipastikan, yang bersangkutan ada kepentingan apa, urusannya apa, ketika masuk ke dalam lingkungan kita. Jangan terlalu permisif terhadap tamu-tamu yang tidak dikenal,” imbaunya.

Meski demikian, masih kata Haerudin, ia menyampaikan, masyarakat tidak perlu takut, dan  khawatir dengan hal itu. Masyarakat tetap menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan agama masing-masing. Karena TNI, Polri, pemerintah daerah dan semua elemen masyarakat yang terkait pengamanan, juga sudah melakukan semuanya.

“Jadi di satu sisi tetap waspada, tapi tidak usah takut, tidak usah khawatir, tetap menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya masing-masing,” ucapnya.

Pada momen Hari Bela Negara, Haerudin berharap masyarakat mewujudkan bela negara dalam tindakan sehari hari. Aksi bela negara tidak harus angkat senjata, tapi bekerja dengan baik, beraktivitas positif, taat pada aturan yang ada, menghargai adat istiadat yang ada, hingga mencintai Indonesia.

“Setiap kita, setiap masyarakat, setiap individu, dapat melakukan bela negara dalam kegiatan dalam tindakan positif,” ujarnya.

Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, pada momen Hari Bela Negara, pihaknya juga melakukan ikrar bela negara. Hal itu untuk menggugah kembali rasa patriotisme, rasa semangat mencintai tanah air, NKRI dan mencintai ideologi Pancasila.

“Seluruh komponen masyarakat itu harus berupaya membela negara. Tentunya sesuai dengan tugasnya masing-masing, jadi semuanya, dalam rangka bagaimana negara kita dapat kita kelola dengan baik, negara kita ini menjadi negara yang maju, saudara kita dari tahun ke tahun sejahtera masyarakatnya,” tutur Nana, seusai memimpin upacara Hari Bela Negara.

Pihaknya mengimbau masyarakat, untuk menunjukkan negara ini negara yang besar, dan punya potensi lebih maju. Sehingga pada 2045, Indonesia bisa masuk lima besar ekonomi terbaik di dunia. (Ak/Ul,  Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait