Guru Penggerak Didorong Lebih “Multitasking”

  • 04 Dec
  • yandip prov jateng
  • No Comments

TEMANGGUNG – Guru Penggerak diminta terus meningkatkan kemampuannya, sehingga diharapkan lebih multitasking. Apalagi, Guru Penggerak juga menjadi salah satu syarat calon kepala sekolah maupun pengawas.

Hal itu ditegaskan Penjabat Bupati Temanggung melalui Penjabat Sekda Agus Sujarwo, saat membuka Lokakarya 7, Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8 dengan Tema “Panen Hasil Belajar”, di Gedung Sasana Budaya Bhumi Phala, Temanggung, Minggu (3/12/2023).

Agus menambahkan, ada tiga hal pokok berkaitan dengan dunia pendidikan di Temanggung yang harus disikapi, yaitu masalah SDM, baik guru, maupun tenaga pendidikan yang kurang. Kemudian, siswa yang kondisi belajarnya semakin menurun, serta kurangnya kepedulian orang tua.

“Guru Penggerak filsafatnya tiga, yaitu Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan, sehingga bapak/ ibu harus bisa melakukan. Kalau tidak, maka dana yang miliaran (rupiah) dari pemerintah untuk melakukan pendidikan Guru Penggerak ini, menjadi kurang manfaat. Transformasi pendidikan yang kita idam-idamkan tentu tidak akan berjalan sebagaimana mestinya,” tegas Pj Sekda.

Ia berharap, dengan adanya Guru Penggerak, bisa mencapai hasil belajar siswa yang lebih baik daripada tahun sebelumnya. Selain itu, IPM juga harus meningkat. Jika saat ini IPM sebesar 71,49 atau masih level Pratama, tahun depan harus 74, naik level menjadi Madya.

Sementara itu, Widyaiswara Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah, Djoko Sambodo menambahkan, pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru, untuk menjadi pemimpin pembelajaran.

“Calon Guru Penggerak, kita siapkan selama enam bulan dengan berbagai media, baik daring, maupun luring. Kemudian ada lokakarya dan sebagainya. Harapannya, menyiapkan calon Guru Penggerak menjadi pemimpin pembelajaran, yang diharapkan bisa membuat perubahan dan percepatan kualitas pendidikan di Indonesia,” katanya.

Djoko menjelaskan, selama enam bulan, 91 calon Guru Penggerak di Kabupaten Temanggung telah belajar menerapkan tiga paket modul utama. Pertama, paradigma dan visi Guru Penggerak, kedua, praktik pembelajaran yang berpihak kepada murid, dan ketiga menjadi pemimpin sekolah pembelajaran.

“Kami perwakilan dari BBGP Provinsi Jawa Tengah bermaksud untuk menyerahkan pengajar praktik dan Guru Penggerak angkatan 8 Kabupaten Temanggung, dengan rincian 18 pengajar praktik, 91 guru penggerak dari jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK, kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung, serta cabang Dinas Pendidikan wilayah 8 Provinsi Jawa Tengah, agar mampu memberdayakan Guru Penggerak yang telah lulus pendidikan,” tandasnya.

Penulis : MC.TMG/Tfa;Ekp
Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait